Gali Potensi Perdagangan Berjangka - RFB Bersama BBJ dan KBI Gelar Sosialisasi

NERACA

Medan – Belum optimalnya penetrasi perdagangan berjangka komoditi di Indonesia, PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) sebagai perusahaan pialang berjangka yang bergerak di bidang perdagangan berjangka komoditi (PBK) yang telah mendapatkan ijin dari tahun 2000 bersama dengan Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) atau Jakarta Futures Exchange (JFX) dan Kliring Berjangka Indonesia (KBI) menyelenggarakan edukasi dan sosialisasi di Pekanbaru, Semarang, Medan, Palembang dan Surabaya mulai dari Agustus- November 2017.

Dalam sosialisasi dan edukasi di Medan, perseroan menggandeng dunia pendidikan yakni Universitas Sumatera Utara (USU) dalam program Future Trading Learning Center (FTLC). Tujuan dari FTLC guna memberikan pemahaman sejak dini mengenai industri PBK serta menciptakan SDM yang siap dan berkualitas, serta menjadi calon investor masa depan dalam industri PBK.”Kami sebagai pelaku di industri PBK dan anggota dari BBJ dan KBI merasa perlu bersama-sama mengembalikan citra positif industri ini dengan mengadakan sosialisasi dan edukasi, yang dimulai dari rekan-rekan media sebagai penyampai informasi yang tepat dengan keterjangkauan yang luas,”kata Teddy Prasetya, Chief Business Officer PT Rifan Financindo Berjangka dalam siaran persnya di Medan, Selasa (2/10).

Dirinya menjelaskan, maraknya penipuan berkedok investasi PBK serta tingginya transaksi ilegal di Indonesia memperlihatkan masih banyaknya masyarakat Indonesia yang belum mengenal dengan baik perdagangan berjangka komoditi. Saat ini pihak Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) bersama OJK, Kepolisian, Kejaksaan, Kemenkeu, Kemenkominfo, BI, PPATK berkoordinasi dengan membentuk satgas untuk menjaring investasi bodong maupun memblokir situs internet pialang ilegal dan pialang lokal yang telah dicabut izinnya.

Diakui Teddy, selama ini masyarakat masih awam dengan jenis investasi ini, karena pada umumnya investasi yang dikenal hanya saham, obligasi, reksadana, deposito dan sebagainya. Kemdian tambahan adanya citra negatif yang melekat di kalangan pelaku perusahaan pialang, makin menjauhkan masyarakat terhadap industri perdagangan berjangka.

Sementara Direktur Utama Bursa Berjangka Jakarta, Stephanus Paulus Lumintang menyatakan bahwa saat ini dinamika industri perdagangan berjangka komoditi masih memiliki potensi yang sangat besar untuk berkembang dan memberi kontribusi bagi perekonomian Indonesia. Artinya para pelaku pasar perlu melakukan sosialisasi dan edukasi yang konsisten, intensif dan ekstensif bagi masyarakat umum dan sivitas akademika agar potensi dapat terealisasi, tentunya dengan dukungan Pemerintah. “Perlu ditekankan bahwa industri perdagangan berjangka komoditi yang kini ada dan beroperasi di bawah regulasi yang jelas, tentunya lebih aman dari risiko penipuan berkedok investasi yang cukup sering kita dengar,”ujarnya. 

PLT Direktur Utama Kliring Berjangka Indonesia, Fajar Wibhiyadi menambahkan, selain perlunya pengetahuan mengenai cara berinvestasi yang tepat, nasabah juga berhak mendapatkan keterbukaan informasi atas setiap transaksi yang dilakukannya. Dalam mewujudkan komitmen transparansi bagi nasabah, sejak 2015 KBI bekerja sama dengan JFX serta dengan dukungan Bappebti telah meluncurkan Sistem Informasi Transaksi Nasabah (SITNa) yang memungkinkan nasabah untuk memonitor hasil transaksinya secara real time dari waktu ke waktu.

Sonya Kadarmanik, Kepala Cabang Rifan Medan menyambut baik langkah sosialisasi bersama BBJ dan KBI di Medan,”Dengan menyampaikan konten edukasi semacam ini melalui kerja sama dengan media dan universitas sebagai mitra strategis yang tepat, didukung ketegasan terhadap moral hazard para oknum di pialang berjangka, kami yakin kepercayaan untuk bertransaksi di perdagangan berjangka komoditi kembali meningkat,”tandasnya.

Sejak mulai beroperasi dari 2007, jumlah investor RIFAN di Medan terus mengalami pertumbuhan, saat ini jumlah nasabah mencapai diatas 2000 yang tersebar di wilayah Sumatera Utara dan target tahun ini dapat menambah 200 nasabah baru.

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…