Inpres Peregangan Otot untuk Kesehatan

Inpres Peregangan Otot untuk Kesehatan

NERACA

Jakarta - Hal yang menonjol pada masyarakat Indonesia adalah gaya hidupnya yang tidak sehat. Sebanyak 93% populasi, pada usia di atas 10 tahun, kurang mengonsumsi buah dan sayur. Ada 26% dari pula dari warga yang tak menjalankan aktivitas fisik yang cukup untuk hidup sehat. Populasi perokok di antara laki-laki usia di atas 15 tahun mencapai 36 persen dan di kalangan perempuan jumlahnya 1,9%.‘’Gimana BPJS nggak jebol, kalau kita nggak punya komitmen hidup sehat,’’ ujar Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesehatan Kemenko PMK, dr. Sigit Priohutomo, Mph, Jumat (29/9).

Tak heran bila situasi ini mengundang keprihatinan Presiden Joko Widodo yang kemudian menerbitkan Inpres nomor. 1/2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Bertepatan dengan hari Jantung Sedunuia 29 September ini, Sigit Priohutomo, yang sehari-hari menggawangi isu kesehatan di Kemenko PMK itu mengatakan, gerakan tersebut mengajak masyarakat melakukan aktifitas fisik, makan buah-buahan dan sayur-sayuran, dan cek kesehatan secara berkala. Germas, menurut Sigit pula, perlu digalakkan di tengah mayoritas masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang tak gemar berolah raga dan kurang peduli dengan kesehatan itu.‘’Umumnya, orang baru melakukan cek setelah sakit,’’ kata Sigit pula.

Seperti disebut dalam Inpres yang terbit Februari lalu itu, Kemenko PMK bertugas mengkordinasikan Program Germas ini di antara sejumlah kementerian teknis. Menko PMK Puan Maharani telah membagikan alat tensi meter kepada semua 63 kementrian dan lembaga negara.‘’Secara simbolis Ibu Menko mengajak kementerian dan lembaga itu agar secara serentak Gerakan Masyarakat Hidup Sehat,” jelas Sigit.

Gerakan hidup sehat itu, menurut Sigit, dimaksudkan antara lain untuk mengurangi penyakit Katastropik, seperti jantung, kanker, gagal ginjal, yang diketahui sering mereka yang suka mengonsumsi minuman berpengawet dengan kadar gula tinggi dan juga makan cepat saji, merokok, dan kurang melakukan aktivitas fisik.‘’Germas ini solusi kesehatan yang murah dan praktis. Menjaga kesehatan itu tidak mahal. Kita hanya perlu melakukan aktivitas fisik seperti olah raga, makan buah dan sayur serta mengecek kesehatan seperti mengukur tekanan darah,” ujar dia.

Kemenko PMK, menurut Agus, menargetkan pada tahun 2017 ini, seluruh kementrian, lembaga , dan pemerintahan provinsi, dengan segala elemennya, telah mempraktekkan GERMAS. Gerakan ini tidak menuntut banyak. Selainmakan sayur dan buah, mengecek kesehatan, Germas juga menyerankan olah raga ringan berupa peragangan otot setiap jam 10 pagi dan jam 19 sore, masing-masing selama lima menit.‘’Enggak sulit kan,’’ kata Sigit. Mohar

 

BERITA TERKAIT

Jokowi Harap Keanggotaan Penuh RI di FATF Perkuat Pencegahan TPPU

NERACA Jakarta - Presiden Joko Widodo berharap keanggotaan penuh Indonesia di Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrrorism…

KPK Akan Evaluasi Pengelolaan Rutan dengan Dirjen PAS

NERACA Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham)…

BPOM: Konsultasi Penting Guna Tingkatkan Kapasitas UMKM Pangan

NERACA Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengatakan layanan konsultasi krusial dalam meningkatkan kapasitas industri rumah tangga atau…

BERITA LAINNYA DI Hukum Bisnis

Jokowi Harap Keanggotaan Penuh RI di FATF Perkuat Pencegahan TPPU

NERACA Jakarta - Presiden Joko Widodo berharap keanggotaan penuh Indonesia di Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrrorism…

KPK Akan Evaluasi Pengelolaan Rutan dengan Dirjen PAS

NERACA Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham)…

BPOM: Konsultasi Penting Guna Tingkatkan Kapasitas UMKM Pangan

NERACA Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengatakan layanan konsultasi krusial dalam meningkatkan kapasitas industri rumah tangga atau…