Bidik Dana Rp 1,43 Triliun - Rights Issue ROTI Bakal Laris Dipasar

NERACA

Jakarta- Masih layaknya saham PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) oleh analis pasar untuk direkomendasikan dibeli bagi investor pasar modal, memberikan sentimen positif terhadap aksi korporasi perseroan yang menggelar rights issue. Tak ayal, aksi korporasi produsen produk Sari Roti ini ditaksir analis akan laris manis diserap pasar.

Berdasarkan prospektus yang dirilis akhir pekan kemarin, ROTI telah menentukan harga pelaksanaan rights issue dengan harga yang ditetapkan Rp 1.275 per saham, sedikit di atas harga penutupan hari ini, Rp 1.260 per saham. Dalam aksi korporasi tersebut, ROTI bakal melepas 1,12 miliar saham atau 18,28% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Artinya, ROTI bakal meraup dana segar sekitar Rp 1,43 triliun.

ROTI menggunakan skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), di mana setiap pemegang 9 saham lama yang tercatat hingga 10 Oktober akan memperoleh 2 HMETD. Setiap 1 HMETD memberikan hak atas 1 saham baru. ROTI akan menggunakan dana hasil rights issue untuk ekspansi. Rencananya, perusahaan akan membangun empat hingga enam pabrik baru di Jawa, Sumatra, dan Kalimantan.

Tak ketinggalan, lini produksi pabrik yang sudah dimiliki ROTI juga akan ditambah. Sebagian dana rights issue juga akan digunakan untuk belanja modal serta perawatan fasilitas produksi perusahaan. Analis Binaartha Parama Sekuritas, Reza Priyambada memperkirakan, rights issue ROTI berpotensi laris manis di pasar. Sebab, antara harga pelaksanaan dengan harga pasar hanya terpaut sekitar Rp 15 per saham. "Dan seharusnya masih bisa naik," ujarnya.

Pasalnya, masih ada waktu sekitar satu minggu hingga masa ex-Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) berakhir. Ex-HMETD baru di pasar reguler dan negosiasi akan kelar pada tanggal 6 Oktober nanti. Sementara, cum-HMETD di pasar reguler dan negosiasi pada 5 Oktober. Jika harga saham ROTI di pasar reguler nanti lebih tinggi dari harga pelaksanaannya, minat pemegang saham terutama publik untuk menggunakan haknya dalam rights issue tersebut diperkirakan bakal tinggi. Sebab, dengan modal yang lebih murah, pemegang saham bakal mendapat saham ROTI yang lebih banyak.

Potensi lakuknya rights issue ROTI juga masih ditunjang oleh rencana penggunaan dana. Selain membangun pabrik baru, tak ketinggalan lini produksi pabrik yang sudah dimiliki ROTI juga akan ditambah. Sebagian dana rights issue juga akan digunakan untuk belanja modal serta perawatan fasilitas produksi perusahaan.

Prospek rights issue ROTI juga kian menarik mengingat fundamental perusahaan yang masih cukup solid. "Penjualan ROTI menunjukan sinyal perbaikan," kata Stevanus Juanda, analis UOB Kay Hian dalam riset 8 September. Hal itu ditunjukan penjualan ROTI per Agustus lalu yang sebesar Rp 216 miliar. Angka terseut meningkat sekitar 7% dibanding penjualan bulan sebelumnya.

Stevanus memprediksi, perbaikan kinerja ini bakal terus terjadi. ROTI juga diuntungkan dengan stabilnya harga komoditas terutama tepung sebagai bahan bakunya. Mengacu pada hal tersebut, ia merekomendasikan buy saham ROTI dengan target harga Rp 1.400 per saham.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…