Patok Maksmial Hingga 8,50% - Kupon Obligasi Waskita di Batas Bawah

NERACA

Jakarta - PT Waskita Karya Tbk (WSKT) telah menetapkan kupon obligasi Berkelanjutan III WSKT Tahap I/2017 senilai Rp 3 triliun yang terbagi ke dalam dua seri. Seri A memiliki nilai pokok Rp 1,37 triliun, sementara seri B senilai Rp 1,63 triliun. Dalam prospektusnya di Jakarta, kemarin, perseroan mengungkapkan, kupon obligasi A ditetapkan pada level 8% per tahun dengan tenor tiga tahun.

Untuk Seri B, penetapan kuponnya ada di level 8,50% per tahun dengan tenor obligasi selama lima tahun. Penetapan kupon tersebut berada pada batas bawah rentang kupon yang sebelumnya ditawarkan. Sebelumnya, kupon obligasi WSKT Seri A ditawarkan pada rentang 8% hingga 8,75%. Lalu, Seri B ditawarkan pada rentang 8,50%-9,25%.

Penetapan kupon pada rentang batas bawah itu sesuai dengan peringkat A- dari lembaga pemeringkat Fitch Rating Indonesia. WSKT akan menggunakan 80% dana hasil penerbitan obligasi tersebut untuk modal kerja. Sementara, sisa sebesar 20% akan digunakan untuk investasi di anak perusahaan.

Dalam aksi korporasi ini, WSKT bekerja sama dengan PT Bahana Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Indopremier Sekuritas dan juga PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi, sementara wali amanat diserahkan pada PT Bank Mega Tbk. Masa penawaran awal (book building) dari aksi korporasi ini telah dilaksanakan sejak 6-19 September 2017. Sementara, masa penawaran umum diperkirakan akan dilaksanakan pada 2-3 Oktober 2017.

Nantinya, pencatatan obligasi yang merupakan bagian dari obligasi berkelanjutan WSKT III senilai Rp 10 triliun itu akan dilakukan pada 9 Oktober 2017 di Bursa Efek Indonesia. Tahun ini, Waskita Karya menargetkan perolehan kontrak baru Rp 60 triliun. Dengan perolehan kontrak hingga awal September sebesar Rp 43 triliun, berarti realisasi kontrak baru perseroan telah mencapai 72% dari target.

Target kontrak baru yang dipatok perseroan sebelumnya telah direvisi. Awalnya, manajemen menargetkan perolehan kontrak baru Rp 80 triliun hingga akhir tahun. Revisi dilakukan lantaran banyak komposisi proyek yang sebagian berubah. Kontrak yang tadinya sudah didapat pada tahun ini, pelaksanaannya mundur menjadi tahun 2018. Meski demikian, perubahan target kontrak baru tersebut tidak mengganggu kinerja WSKT.

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…