BEST Lepas 31% Saham Daiwa Manunggal

NERACA

Jakarta - PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) menjual 169.074 saham di PT Daiwa Manunggal Logistik Properti kepada DH Asia Investment Jasmine Pte.Ltd. Saham tersebut setara dengan 31% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh di PT Daiwa Manunggal Logistik Properti.

Perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengungkapkan, berdasarkan akta pengambilalihan saham, harga pengambilalihan adalah sebesar Rp 193,82 miliar dan transaksi ini dilakukan pada 27 September lalu. Pihak BEST mengatakan, transaksi ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan usaha menjadi lebih baik lagi. Pelaksanaan transaksi ini diharapkan akan meningkatkan daya saing BEST.

Sebelumnya perseroan juga menyampaikan rencana melepas bisnis pergudangan dengan menjual 51% saham di perusahaan joint venture bersama Daiwa House Industry.Co. BEST menilai kontribusi dari bisnis pergudangan masih sangat minim. Di semester pertama 2017, perseroan berhasil mencatat kenaikan pendapatan sebesar 16,59% year-on-year (yoy) menjadi Rp 425,01 miliar.

Padahal di periode yang sama tahun lalu, perusahaan hanya berhasil meraih pendapatan sebesar Rp 364,54 miliar. Sayangnya, beban penjualan yang melonjak membuat laba perusahaan harus tertekan di semester satu lalu. Di enam bulan pertama 2017 ini, perusahaan harus menanggung beban penjualan sebesar Rp 5,3 miliar. Angka ini melonjak dari beban penjualan di semester pertama tahun lalu sebesar Rp 486,22 juta.

Dijelaskan, lonjakan ini disebabkan oleh besarnya beban komisi yang harus ditanggung oleh BEST. Di semester pertama lalu, perusahaan harus membayarkan komisi hingga Rp 4,74 miliar. Hal ini membuat akun beban penjualan perusahaan pun membengkak. Melonjaknya beban penjualan tersebut membuat BEST tak mampu mencatat pertumbuhan laba positif di semester pertama lalu. Di periode ini, laba BEST turun 19,36% menjadi Rp 172,97 miliar di paruh pertama tahun ini. Padahal di periode yang sama tahun lalu perusahaan berhasil meraih laba sebesar Rp 213,67 miliar.

Tahun ini, perseroan mengalokasikan belanja modal (capital expenditure) sebesar Rp800 miliar, dimana sekitar 80% atau setara Rp640 miliar untuk akuisisi tanah dan infrastruktur. Adapun sisanya antara lain akan dimanfaatkan guna pembangunan proyek perkantoran dan pembangunan hotel serta kebutuhan lainnya.”Keseluruhan belanja modal berasal dari kas internal," kata Presiden Direktur BEST, Yoshihiro Kobi.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…