Akuisisi Bank Muamalat - Ambisi Minna Padi Yang Tidak Padam

NERACA

Jakarta – Perombakan pucuk pimpinan PT Bank Muamalat Tbk direspon pasar kemungkinan menandai adanya perubahan struktur posisi pemegang saham di bank syariah pertama di Indonesia ini. Teranyar, PT Minna Padi lnvestama Sekuritas Tbk (PADI) menandatangani perjanjian pengambilan saham dalam PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, dimana perseroan akan bertindak sebagai pembeli siaga dalam rangka Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).

Direktur Utama PADI, Djoko Julianto dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (27/9) mengungkapkan, Bank Muamalat Indonesia berencana untuk mengeluarkan saham baru melalui HMETD, maka perseroan bermaksud untuk menjadi pemegang saham dengan cara bertindak sebagai pembeli siaga dalam aksi korporasi tersebut.”Nilai transaksi adalah senilai Rp4,50 triliun dan jumlah saham yang akan dimiliki PADI, sekurang-kurangnya 51% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor PT Bank Muamalat Indonesia Tbk," ujarnya.

Hingga saat ini, transaksi masih dalam proses untuk dilaksanakan sesuai dengan isi dari perjanjian.”Kami akan terlebih dahulu meminta persetujuan pemegang saham atas transaksi ini dan akan memenuhi seluruh persyaratan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku," tegasnya.

Sebelumnya sudah beredar rumor bila PADI bakal mengakuisisi PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, sehingga cukup mengerek harga saham PADI melesat tajam hingga 141,42% dari harga Rp408 menjadi Rp985. Merespon pertumbuhan harga saham, direksi mengklaim hal ini tak terkait isu akuisisi. Perseroan menjelaskan, kenaikan harga ini tidak ada hubungannya dengan isu akuisisi yang akan dilakukan oleh perseroan, melainkan karena respon pasar atas pendapatan perseroan yang meningkat tajam.”Harga naik kemungkinan karena laporan keuangan Juni yang naik signifikan, melebihi pemdapatan full year tahun lalu jadi pasar merespon positif,”kata Djoko.

Menurut laporan keuangan perseroan yang berakhir 31 Desember 2016, perseraon mengalami kerugian cukup besar. Sepanjang tahun itu perseroan membukukan kerugian sebesar Rp9,63 miliar. Sementara itu, hingga 30 Juni 2017 ini perseroan mencatatkan kinerja keuangan yang gemilang. Terbukti dengan raihan laba bersih perseroan mencapai Rp32,17 miliar atau lebih baik dibandingkan priode yang sama tahun lalu merugi Rp 395,76 juta."Hal inilah yang direspon pasar sehingga harga saham kami meningkat,”jelasnya.

Sementara Ayuoob Akbar Qadri, Komisaris Bank Muamalat pernah bilang, Iamic Development Bank (IDB) sebagai pemegang saham mayoritas Bank Muamalat mengakui bahwa pada 17 Juli 2017, Minna Padi telah mempresentasikan proposal akusisi ke dewan komisaris Bank Muamalat.”Sebelum presentasi ini, Minna Padi belum melakukan isyarat dan komunikasi awal (dengan komisaris dan pemegang saham)," ujarnya.

Pemegang saham sebenarnya juga mempertanyakan isi dari proposal akusisi tersebut. Hal ini karena Minna Padi hanya memberikan informasi dari presentasi yang dilakukan pada 17 Juli tersebut. Menurut Ayuoob Qadri mayoritas pemegang saham tidak dalam posisi menyetujui proposal yang diajukan Minna Padi ini. Pemegang saham juga tidak memberikan penugasan lanjutan kepada Minna Padi.

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…