Perkuat Pendapatan Berulang - PP Properti Agresif Tambah Land Bank

NERACA

Jakarta – Kejar pertumbuhan pendapatan berkelanjutan atau recurring income di masa mendatang, PT PP Properti Tbk (PPRO) tahun ini akan menambah cadangan lahan (landbank) yang menjadi fondasi pertumbuhan bagi perseroan.”Kami akan tumbuh secara berkelanjutan. Jumlah landbank tahun 2016 yang relatif sedikit membuat ruang pertumbuhan sempit. Oleh karena itu, penambahan landbank penting dilakukan untuk mendukung pertumbuhan kinerja perusahaan ke depannya,” ujar Direktur Utama PP Properti, Taufik Hidayat dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu (27/9).

Hingga akhir 2016, jumlah landbank perseroan mencapai sekitar 60 hektare (ha). Adapun hingga akhir 2017 perseroan akan menambah hingga seluas 400 ha atau naik lebih dari lima kali lipat. Taufik mengatakan, permintaan properti di pasar menengah masih berpeluang tumbuh. "Lahan-lahan yang kami akuisisi memiliki lokasi strategis untuk pengembangan proyek bagi pasar kelas menengah,” imbuh Taufik.

Menurut Taufik, penambahan cadangan lahan didukung oleh pendanaan yang kuat, setelah PPRO melakukan rights issue senilai Rp 1,5 triliun awal tahun ini. Adapun dari total dana right issue, 70% untuk investasi pengembangan, termasuk menambah landbank yaitu sekitar Rp 1 triliun. “Hingga kuartal tiga tahun ini, kami menggenjot penambahan landbank, selanjutnya mulai kuartal empat tahun ini dan tahun depan fokus produksi dan sales. Interest bearing ratio pada tahun 2017 dan tahun-tahun berikutnya akan kami jaga di level kurang dari 1 kali,” kata Taufik.

Pada akhir tahun ini, PPRO akan merilis sejumlah produk antara lain Apartemen di Wiyung Surabaya, Apartemen di Jatinangor - Bandung, Amartha View dan 3 The Alton Apartemen di Semarang serta soft launching Lagoon Avenue Bekasi. Selain itu, groundreaking Grand Shamaya di Surabaya, Begawan di Malang, Amartha View Tower 2 dan The Alton Apartemen Tower 2 di Semarang dan Tower Victoria GKL di Bekasi.

Adapun pada tahun 2018 PPRO akan meluncurkan beberapa produk baru di antaranya Apartemen di Paragon Semarang, Apartemen di Kertajati, Apartemen di Yogyakarta dan Apartemen di Cibubur. Pengembangan juga terus berlanjut di lahan exiting seperti Verde Tower di GKL, Ayoma Tower2, di surabaya akan tower 3 GSL, Tower 2 GDL, dan tower2 di Grand Shamaya, dan di Semarang.

Sebagai informasi, perseroan optimistis target penjualan pemasaran hingga akhir tahun 2017 bisa tercapai dan bahkan terlampaui menjadi lebih dari Rp3 triliun. Tengok saja, sampai dengan bulan September 2017 penjualan pemasaran mungkin bisa mencapai Rp2,2 hingga Rp2,3 triliun. Selain itu, Taufik juga yakin proyeksi pertumbuhan laba sebesar 20% menjadi Rp438 miliar sepanjang 2017 akan terealisasi. "Sampai akhir September 2017, laba perseroan sekitar Rp280 miliar. Kami optimis sampai akhir 2017 masih sesuai rencana. Adapun pendapatan hingga akhir September 2017 sekitar Rp2,5 triliun,"imbuhnya

Asal tahu saja, dalam pengembangan bisnis propertinya, PT PP Properti Tbk terus ekspansif dalam penambahan landbank baru.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…