Santri Didorong Miliki Jiwa Wirausaha

Santri Didorong Miliki Jiwa Wirausaha

NERACA

Jakarta – Para santri didorong untuk belajar dan memulai jadi wirausaha. Hal ini diperlukan agar nantinya mereka menjadi santri mandiri.“Setelah lulus dari pondok pesantren (ponpes), santri selain memiliki ilmu agama yang cukup, juga menjadi wirausaha. Ini penting sebagai bekal hidup mereka bermasyarakat,” kata Deputi bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Koperasi dan UKM, Prakoso BS, dalam sambutannya pada acara Musyawarah Besar IX PP IKDAR (Ikatan Keluarga Alumni Daarul Rahman), di Gedung Islamic Center, Jakarta Utara, Sabtu (23/9).

Prakoso mengatakan, sekarang ini ponpes bukan saja bertujuan untuk santri pandai mengaji saja, tetapi juga mengajarkan kewirausahaan. Dengan menjadi wirausaha, maka akan dapat memecahkan salah satu permasalahan bangsa, yaitu mengurangi tingkat pengangguran sekaligus menciptakan lapangan kerja bagi diri sendiri maupun orang lain.

Prakoso menjalaskan dalam upaya menumbuhkembangkan kewirausahaan, pemerintah melalui Kemenkop dan UKM sedang dan akan terus melaksanakan program Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) secara masif dengan melibatkan seluruh stakeholders, baik di pusat maupun daerah.“Sejak 2012, kita terus mensosialisasikan GKN, baik di kampus, pondok pesantren, karang taruna dan lainnya. Tujuannya mengubah mindset dari yang semula mencari pekerjaan menjadi menciptakan lapangan kerja,” kata Prakoso.

Ia menunjuk data Sensus Ekonomi BPS 2016, di mana dengan jumlah penduduk 252 juta orang di Indonesia, terdapat wirausaha sebanyak 7,8 juta orang atau 3,1 persen dari jumlah penduduk.“Artinya, tingkat kewirausahaan Indonesia telah meningkat 1,43 persen dalam kurun waktu tiga tahun. Tahun 2013, jumlah wirausaha baru 1,67 persen, dan per akhir 2016 mencapai 3,10 persen,” katanya. 

Dalam kesempatan yang sama, Asdep Pengembanga n Kewirausahaan Kemenkop dan UKM, Budi Mustopo, memgatakan pihaknya siap membantu ponpes dalam menyiapkan wirausaha melalui pelatihan-pelatihan.“Kami siap melakukan sinergi dengan ponpes untuk melatih dan menyiapkan santri sebagai wirausaha yang tangguh,” katanya. 

Budi mengajak para santri memanfaatkan teknologi informasi sebagai peluang usaha membangun jejaring yang relatif mudah. Teknologi informasi sudah terbukti memberi kesempatan membangun usaha secara efisien sekaligus memberikan keuntungan yang wajar.“Yang penting dalam berwirausaha hilangkan gengsi, dan mesti miliki optimisme yang tinggi,” pungkasnya. Mohar/Rin

 

BERITA TERKAIT

Pelindo Fasilitasi 3 UMK Unggulan Ikut Pameran di Luar Negeri

NERACA Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo berpartisipasi di ajang pameran International Food and Hotel Asia (FHA) Food…

MenKopUKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM

NERACA Bali – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group…

Dishub Kota Sukabumi Tangani Puluhan Kerusakan PJU

NERACA Sukabumi - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi menerima laporan kerusakan Penerangan Jalan Umum (PJU) sebanyak 49 aduan yang tersebar…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Pelindo Fasilitasi 3 UMK Unggulan Ikut Pameran di Luar Negeri

NERACA Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo berpartisipasi di ajang pameran International Food and Hotel Asia (FHA) Food…

MenKopUKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM

NERACA Bali – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group…

Dishub Kota Sukabumi Tangani Puluhan Kerusakan PJU

NERACA Sukabumi - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi menerima laporan kerusakan Penerangan Jalan Umum (PJU) sebanyak 49 aduan yang tersebar…