Kenyamanan, Jarak dan Harga Jadi Pilihan - Mengintip Kriteria Hunian Profesioanal Muda

NERACA

Jakarta Berbicara bisnis properti tidak jauh soal lokasi, lokasi dan lokasi sebagai strategi penjualan. Pasalnya, saat ini para konsumen khususnya profesional berjiwa muda yang dikenal dinamis memiliki selera tersendiri dalam memilih hunian impian. Dimana pertimbangan jarak dan keterjangkauaan harga sebagai hal utama dan tidak lupa kenyamanan dan keamanan sesuai gaya hidup modern, karena dengan hunian yang nyaman mereka bisa bekerja dan meningkatkan produktivitas mereka.

Ketua Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (Arebi) DKI Jakarta, Lukas Bong mengatakan, persoalan profesional yang bergaya muda adalah kemampuan keuangan mereka yang sangat ketat sehingga sulit untuk bisa membeli hunian sendiri. Sementara itu, disisi lainnya, mereka juga punya standard  tersendiri, dalam meminta fasilitas-fasilitas pendukung dimana mereka akan bisa merasa nyaman, aman dan produktif.”Saya senang mendengar mereka akhirnya memikirkan untuk hunian sendiri. Betul daripada menghabiskan uang jutaan untuk kost kan lebih baik punya sendiri dengan cicilan yang terjangkau sekitar Rp3 jutaan. Tapi pertanyaannya apakah ada? Saya bilang ada, coba ke West Senayan yang ada di daerah Ciledug,” kata Lukas Bong di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, kondominium ini memang dikhususkan untuk mengatasi persoalan hunian bagi profesional dengan konsep yang kuat antara lain berbagai fasilitas yang mendukung gaya hidup modern, ada co-working space, ada fasilitas sport dan hiburan, bahkan sudah fully furnished. Saat ini, kondominium ini sedang dalam pembangunan yang dilakukan oleh PT PP Properti, dan akan tuntas 2019 lalu serah terima 2019.

Jarak antara West Senayan dengan Alam Sutera hanya 10-15 menit saja. Kalau ke Senayan atau Sudirman pun hanya 15-20 menit saja, ke Puri Indah Mall atau ke Gandaria City hanya 15-20 menit. Ketika ditanya berapa budget yang membuat generasi millenial mampu mencicil hunian sendiri, Irwandi Febian, seorang professional muda yang bergerak di industri periklanan di Jakarta menyebut angka sekitar Rp3-4 jutaan per bulan. “Di angka itu mungkin kita masih bisa, Rp3 juta sampai Rp4 juta, tapi ada nggak apartemen atau kondominium yang cocok dengan harga itu tapi lokasinya nggak jauh-jauh amat lah dari Jakarta. Kalau ada saya dan teman-teman saya yang kost akan beli disitu,”ujarnya.

Seperti umumnya generasi milenial, Irwandi mengaku berusaha setiap saat untuk memberikan hasil terbaik dan berkarya di bidang yang diminatinya. Itu sebabnya, sebuah hunian harus memberikan rasa bangga dan juga mendorong kreatifitas. “Yang kebayang dalam pikiran saya adalah sebuah tempat tinggal yang nyaman dan memberikan saya inspirasi untuk makin giat berkarya atau produktif sekaligus hunian yang membuat saya bangga dan betah tinggal di dalamnya. Artinya nggak malu-maluin lah kalau ada tamu yang datang. Tapi ada nggak kondominium yang seperti itu?" ucap Irwandi.

Dirinya pun membenarkan, soal jarak dan harga serta fasilitas yang ditawarkan memang paling penting. Menurutnya, banyak kaum profesional muda yang memilih kost di bilangan Sudirman atau Kuningan dengan biaya mahal Rp2-3 jutaan per bulan.“Kalau beli apartemen atau kondominium di Jakarta itu jelas sangat mahal nggak mungkin sanggup, tapi untuk beli di Bekasi, Depok atau Bogor misalnya sudah jauh harga pun masih cukup mahal sehingga tetap juga sangat berat. Jarak yang terlalu jauh juga memakan energi sehingga kita juga kurang produktif. Kalau di daerah Ciledug misalnya, ya masih boleh lah karena tidak terlalu jauh dari daerah  Senayan, Jakarta,”kata Irwandi.

Oleh karena itu, lanjutnya, selain pertimbangan harga dan jarak, orang-orang seperti dirinya juga butuh hunian yang cocok dengan gaya hidupnya yang  lifestyle yang modern dan dinamis, memberi inspirasi untuk makin produktif,sangat mendukung dunia digital, senang berkumpul dengan rasa komunitas yang kuat, suka traveling, punya interest tinggi pada kesehatan, suka praktis dan berorientasi hasil, dan suka traveling.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…