Marketplace Jadi Wadah Lain IKM Promosi dan Jualan

NERACA

Jakarta – Dirjen IKM Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih menyampaikan, semakin banyaknya platform yang mendukung ekonomi digital, semestinya pelaku IKM nasional segera memanfaatkan peluang tersebut untuk menjangkau konsumen semakin besar. "Ponsel yang digunakan untuk telepon, sms, whatsapp dan medsos harusnya bisa dimanfaatkan untuk jual produk. Dengan adanya marketplace, IKM punya wadah lain untuk promosi dan jualan," jelasnya, sebagaimana disalin dari siaran resmi.

Di samping itu, menurut Gati, pelaku IKM harus memiliki strategi baru untuk memasarkan produk dengan efektif sekaligus rendah biaya. “Kami telah memfasilitasi akses pembiayaannya melalui KUR, meningkatkan keterampilan pemilik IKM melalui berbagai pelatihan teknis dan pendampingan Tenaga Penyuluh Lapangan,” ungkapnya.

Dalam aspek pemasaran, pelaku IKM dalam negeri juga telah diberi kesempatan untuk mempromosikan produknya lewat beragam kegiatan pameran di Plasa Pameran Industri, Gedung Kemenperin, Jakarta. “Jika produknya diminati masyarakat, IKM tersebut bisa 'naik kelas' ke pameran nasional dan produk terunggul, bahkan diberikan kesempatan untuk merangkul konsumen internasional melalui pameran di luar negeri,” tutur Gati.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyambut baik pelaksanaan worskhop e-Smart IKM yang diselenggarakan oleh Kemenperin. Bahkan program tersebut dapat dikolaborasi dengan program serupa yang telah dimiliki oleh Pemprov Jatim. “IKM di Jatim sebanyak 6,8 juta unit usaha, yang terstandardisasi untuk ekspor sebanyak 1600 produk,” ungkapnya.

Sementara itu, Pemerintah Indonesia akan mendorong pengembangan ekonomi digital melalui basis industri dan perdagangan elektronik (e-commerce). Salah satu kunci sukses pelaksanaannya adalah perlu penguasaan teknologi informasi dan komunikasi (information and communication technologies/ICT).

“Pemerintah telah membangun infrastruktur dalam bentuk jaringan fiber optik, proyek Palapa Ring, dan kapasitas bandwidth yang diperbesar,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada acara Global Innovation Index Conference 2017 di Jakarta, sebagaimana tertuang dalam keterangan resmi.

Menperin menjelaskan, peningkatan penggunaan smartphone di Tanah Air juga membuat penerapan ekonomi digital menjadi semakin kuat dan cepat. “Jumlah smartphone yang beredar sekarang lebih dari 130 juta unit. Sisanya perangkat 3G yang tengah bermigrasi ke 4G. Kalau sudah 4G semua, jumlahnya bisa mencapai 230 juta unit. Setiap tahun penjualannya sekitar 60 juta unit,” ungkapnya.

Oleh karena itu, dalam pengembangan ekonomi digital yang berbasis industri atau nilai tambah, Kementerian Perindustrian telah menyiapkan langkah-langkah dalam menghadapi era Industry 4.0. “Kami sudah melihat pusat inovasi di Singapura, China dan negara lain yang akan menjadi tiang inovasi di Indonesia,” ujar Airlangga.

Kemenperin pun terus mengajak agar para pelaku industri nasional segera menangkap peluang dalam pengembangan teknologi digital terkini seperti artificial intelligent, robotic, dan 3D printing. Tujuannya untuk lebih efisien dan meningkatkan produktivitas. Sejumlah manufaktur besar yang telah siap memasuki era Industry 4.0, di antaranya industri semen, petrokimia, otomotif, serta makanan dan minuman.

Menurut Menperin, daya saing manufaktur dan potensi ekonomi digital yang ada di Indonesia harus diimbangi dengan inovasi teknologi. Hal ini perlu dibutuhkan pusat-pusat inovasi industri untuk menunjang peningkatan SDM, kemajuan teknologi dan penumbuhan wirausaha baru. “Kami komitmen untuk memajukan pusat inovasi industri seperti yang ada di Bali, Batam, Bandung dan Surabaya,” tuturnya.

Salah satu bentuk nyata adalah pembangunan Nongsa Digital Park (NDP) di Batam. Kawasan ini akan menjadi basis sejumlah pelaku industri kreatif di bidang digital seperti pengembangan startup, web, aplikasi, program-program digital, film dan animasi.

Sedangkan, yang berbasis platform e-commerce, pemerintah mulai memfasilitasi dalam proses logistik, kemudahan impor tujuan ekspor, dan pembiayaan. “Kami tengah melakukan harmonisasi regulasi, termasuk perpajakan, cukai, payment gateway, sehingga bisa membuat produk lokal bisa beredar di pasar ASEAN,” lanjutnya.

Kemenperin telah memacu perluasan pasar bagi IKM melalui pembangunan sistem e-Smart IKM. “Kami memformulasikan digital environment untuk meningkatkan pertumbuhan IKM di dalam negeri,” paparnya.

 

BERITA TERKAIT

Pelaku Transhipment Dari Kapal Asing Ditangkap - CEGAH ILLEGAL FISHING

NERACA Tual – Kapal Pengawas Orca 06 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mengamankan Kapal Pengangkut Ikan asal Indonesia yang…

Puluhan Ton Tuna Loin Beku Rutin Di Ekspor ke Vietnam

NERACA Morotai – Karantina Maluku Utara kembali memfasilitasi ekspor tuna loin beku sebanyak 25 ton tujuan Vietnam melalui Satuan Pelayanan…

Libur Lebaran Dorong Industri Parekraf dan UMKM

NERACA Jakarta – Tingginya pergerakan masyarakat saat momen mudik dan libur lebaran tahun ini memberikan dampak yang besar terhadap industri…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Pelaku Transhipment Dari Kapal Asing Ditangkap - CEGAH ILLEGAL FISHING

NERACA Tual – Kapal Pengawas Orca 06 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mengamankan Kapal Pengangkut Ikan asal Indonesia yang…

Puluhan Ton Tuna Loin Beku Rutin Di Ekspor ke Vietnam

NERACA Morotai – Karantina Maluku Utara kembali memfasilitasi ekspor tuna loin beku sebanyak 25 ton tujuan Vietnam melalui Satuan Pelayanan…

Libur Lebaran Dorong Industri Parekraf dan UMKM

NERACA Jakarta – Tingginya pergerakan masyarakat saat momen mudik dan libur lebaran tahun ini memberikan dampak yang besar terhadap industri…