Sepanjang 2011, Realisasi Investasi Tembus Rp251 Triliun

NERACA

Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) selama 2011 mencapai Rp251,3 triliun, naik 20,5% dibanding sebelumnya Rp208,5 triliun. Secara keseluruhan total investasi sebesar Rp251,3 triliun pada 2011 itu, melampaui target yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp240 triliun. Sepanjang tahun 2011 realisasi PMA mencapai Rp175,3 triliun, naik 18,45% dibanding realisasi PMA 2010 sebesar Rp148,0 triliun. Sedangkan PMDN mencapai Rp76 triliun, tumbuh 25,61% dibanding realisasi PMDN 2010 sebesar Rp60,5 triliun.

Kepala BKPM/Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menjelaskan, pencapaian investasi ini memperlihatkan perbaikan iklim dan pelayanan investasi serta langkah-langkah kebijakan yang diambil telah membuahkan hasil. "Di tengah masih berlangsungnya krisis ekonomi di Eropa dan AS, namun realisasi investasi di Indonesia, menunjukkan perkembangan yang sangat baik. Pencapaian pertumbuhan realisasi investasi 2011 ini menjadi dasar perbaikan rating Indonesia oleh lembaga pemeringkat internasional, Fitch Rating dan Moodys yang menempatkan Indonesia pada posisi investment grade,” kata Gita di Jakarta International Expo, Kemayoran, Kamis.

Berdasarkan sektor usaha, realisasi investasi PMDN terbesar disumbang industri tanaman pangan dan perkebunan senilai Rp9,4 triliun, disusul industri kertas, barang dan kertas dan percetakan sebesar Rp9,3 triliun. Kemudian listrik dan air (Rp9,1 triliun), transportasi, gudang dan telekomunikasi (Rp8,1 triliun), dan industri makanan (Rp8 triliun). Sedangkan PMA berdasarkan sektor, terbesar adalah transportasi, gudang dan telekomunikasi (US$3,8 miliar), pertambangan (US$3,6 miliar), listrik, gas dan air (US$1,9 miliar), industri logam, barang logam, mesin dan elektronik (US$1,8 miliar), industri kimia dasar, barang kimia dan farmasi (US$1,5 miliar).

Khusus untuk kuartal IV 2011, realisasi investasi PMDN dan PMA selama Oktober‐Desember 2011 sebesar Rp70,2 triliun, meningkat 19,2% bila dibandingkan dengan capaian periode yang sama pada tahun 2010. Terjadi peningkatan realisasi investasi PMDN pada periode Triwulan IV Tahun 2011 jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2010 sebesar 9,1%, dari nilai realisasi investasi Rp22 triliun menjadi Rp 24 triliun. Realisasi investasi PMA pada periode Triwulan IV Tahun 2011 jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2010 juga meningkat sebesar 25,2%, dari nilai realisasi investasi Rp36,9 triliun menjadi Rp46,2 triliun.

Target 2012

Selain mengumumkan kinerja penanaman modal yang mengkilap, BKPM menargetkan total investasi pada 2012 senilai Rp283,5 triliun, tumbuh 12,81% dibanding realisasi investasi 2011 sebesar Rp251,3 triliun. Menurut Gita Wirjawan, dalam situasi makro ekonomi global saat ini merupakan peluang bagi Indonesia untuk menarik masuknya investor yang memang sedang mencari negara-negara "emerging market" bagi penanaman investasinya. Gita menambahkan pemerintah telah melakukan berbagai upaya seperti perbaikan iklim investasi baik pelayanan satu pintu di pusat dan daerah, pemberian insentif investasi yang menarik serta promosi terpadu telah mendapat respon positif dari para investor baik asing maupun investor dalam negeri. "Di tengah ancaman perlambatan pertumbuhan ekonomi global, kita optimistis investasi akan tetap tumbuh," ujar Gita.

Dari sisi sektoral, menurut Gita, selama 2012 sejumlah sektor bakal diminati investor seperti infustri pangan, energi, pertambangan, manufaktur, infrastruktur, pariwisata, termasuk otomotif. "Posco Korea, Hankook, Toyota, Daihatsu sudah menyatakan komitmen akan menambah kapasitas produksinya di sini. Selain masuk ke sektor manufaktur investor juga akan banyak mengembangkan sektor infrastruktur dan energi serta bahan kimia," terang Gita.

Sementara untuk investasi asing, Gita memperkirakan pada 2012 setidaknya bisa tumbuh hingga 15% dari sekitar US$20 miliar pada 2011. Namun, lanjutnya, yang tidak kalah penting dari semua itu menjaga iklim lingkungan kita yang bersih. "Dari sisi regulasi sudah jelas, investor akan melihat implementasi dari UU Pembebasan Lahan, dan termasuk pemberian insentif pengurangan pajak penghasilan (tax holiday), dan Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2011 yang merupakan revisi PP 62 Tahun 2008 tentang pemberian fasilitas pembebasan pajak penghasilan (tax allowance)," ungkap Gita.

Dia menjelaskan, di sektor otomotif, minat investor asal Jepang terhadap sektor industri otomotif di Indonesia begitu tinggi. Bahkan jika jalan-jalan di Indonesia termasuk Jakarta bisa lebih mulus maka investasi sektor ini semakin menarik. Gita menyatakan investasi Jepang meningkat cukup baik pada tahun 2011 ini. Negara tersebut menjadi negara kedua terbesar yang melakukan investasi di Indonesia dengan nilai US$1,5 miliar sepanjang tahun 2011.

"Mobil saat ini pertumbuhannya 800 ribu unit, sementara motor pertumbuhannya 8 juta unit. Ini kalau jalan di Jakarta diseterika pasti mereka akan mengerti prospek Indonesia ke depan, jadi meningkatkan nilai investasi di Indonesia. Kalau kita bicara dengan kawan-kawan dari Jepang, kita menceritakan agresifitas kawan dari Korea dan India. dan ini ternyata membuahkan hasil, baik itu bidang otomotif dan non otomotif sudah mengerti makro Indonesia ke depan," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…