Indosat Godok Calon Dirut Pengganti Alex

NERACA

Jakarta – PT Indosat Ooredoo Tbk (ISAT) tengah menggodok calon nahkoda perusahaan berikutnya. Pasalnya, Direktur Utama ISAT saat ini, Alexander Rusli akan habis masa kontrak kerjanya pada 31 Oktober 2017. “Diskusi memang sedang berjalan terus, saat ini dalam proses negosiasi," kata Alex di Jakarta, Senin (25/9).

Alex menambahkan, negosiasi tersebut terkait dengan apa yang akan disiapkan selama beberapa tahun ke depan. Terutama mengenai program pengembangan bisnis. Sehingga, calon pemimpin tersebut bisa berkomitmen terhadap target. Selain itu, dirinya menambahkan, sudah sejak lama menyiapkan kandidat pengganti. Hal itu sebagai antisipasi perusahaan bisa terus maju, jika terjadi hal tak diinginkan saat direktur utama tengah menjalankan tugas.  "Tugas saya sebagai CEO mencari pengganti. Selama beberapa tahun terakhir ya disiapkan. Ada dua yang saya siapin,”jelasnya.

Sebagai informasi, performance kinerja keuangan Indosat selama dinahkodai Alexander mengalami tantangan cukup berat hingga mencatatkan kerugian. Namun di semester pertama 2017, perseroan berhasil membukukan kenaikan laba bersih 83,2% dibanding periode sama tahun sebelumnya, menjadi Rp784,2 miliar. Keberhasilan mencatat kenaikan laba bersih ini kombinasi dari pencapaian pertumbuhan pendapatan dan  efisiensi.

Dari sisi pertumbuhan pendapatan konsolidasi cuma tumbuh 8,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp15,1 triliun. Disebutkan, pendapatan seluler tumbuh  8,5% menjadi Rp 12,6 triliun dan pendapatan layanan data seluler meroket sebesar 39,4% menjadi Rp 6,8 triliun. Angka ini memberi kontribusi sebesar 54,1% terhadap pendapatan seluler. 

Sementara jumlah pelanggan seluear pada semester 1 2017 mencapai 96,4 juta, meningkat sebesar 15,9 juta pelanggan dibandingkan semester I 2016. Sebaliknya, total utang dari pinjaman bank dan obligasi melorot Rp 1,9 triliun atau menurun 8,8% dibanding periode  sama tahun lalu. Porsi utang dalam denominasi dollar Amerika Serikat turun sebesar 67,2% dari US$ 227,5 juta (mewakili 14% dari total utang) pada semester I 2016 menjadi sebesar US$ 74,6 juta (mewakili 5% dari total utang).

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…