Rupiah Menguat Tipis, Obligasi Bakal Menarik

 

 

NERACA

 

Jakarta - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin (25/9), bergerak menguat tipis sebesar empat poin menjadi Rp13.308 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.312 per dolar Amerika Serikat (AS).

Analis PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong mengatakan bahwa nilai tukar rupiah begerak mendatar dengan kecenderungan menguat tipis terhadap dolar AS, menyusul sebagian pelaku pasar uang kembali melakukan kalkulasi arah investasinya pasca pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI 7-day Reverse Repo Rate). "Instrumen investasi seperti obligasi dan saham di dalam negeri bakal lebih menarik," katanya lagi.

Menurut dia, imbal hasil surat utang atau obligasi masih cukup tinggi, sehingga massih diminati investor. Sedangkan saham juga akan semakin menarik karena kebijakan Bank Indonesia akan membuat suku bunga deposito menjadi lebih rendah, sehingga instrumen saham akan cenderung diburu investor.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 20 dan 22 September 2017 memutuskan untuk menurunkan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 25 bps dari 4,50 persen menjadi 4,25 persen Ia menambahkan bahwa potensi rupiah untuk menguat lebih tinggi juga masih terbuka, mengingat pemangkasan BI 7-day Reverse Repo Rate mensinyalkan stabilitas pada inflasi di dalam negeri.

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih menambahkan bahwa penurunan BI 7-day Reverse Repo Rate melanjutkan penurunan pada keputusan RDG bulan Agustus lalu. Penurunan itu mengkonfirmasi kebijakan moneter Bank Indonesia yang longgar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. "Penurunan suku bunga itu berpotensi membuat ekonomi tahun 2018 tumbuh menembus 5,1 persen year on year," katanya lagi. Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Senin ini mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat ke posisi Rp13.305 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.325 per dolar AS.

 

 

BERITA TERKAIT

Jasa Raharja Berikan Santunan ke Korban Kecelakaan Tol Cikampek KM 58

  NERACA Jakarta – PT Jasa Raharja memberikan uang santunan kepada 12 orang korban kecelakaan Tol Jakarta-Cikampek KM 58 masing-masing…

Spekulasi Pasar Terhadap The Fed Sebabkan Pelemahan Rupiah

  NERACA Jakarta – Ekonom sekaligus Menteri Keuangan (Menkeu) periode 2014-2016 Bambang Brodjonegoro menilai, pelemahan rupiah terhadap dolar AS disebabkan…

Zurich Syariah Optimis Kinerja Asuransi Kendaraan akan Positif Selama Mudik

Zurich Syariah Optimis Kinerja Asuransi Kendaraan akan Positif Selama Mudik NERACA Jakarta - Presiden Direktur PT Zurich General Takaful Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Jasa Raharja Berikan Santunan ke Korban Kecelakaan Tol Cikampek KM 58

  NERACA Jakarta – PT Jasa Raharja memberikan uang santunan kepada 12 orang korban kecelakaan Tol Jakarta-Cikampek KM 58 masing-masing…

Spekulasi Pasar Terhadap The Fed Sebabkan Pelemahan Rupiah

  NERACA Jakarta – Ekonom sekaligus Menteri Keuangan (Menkeu) periode 2014-2016 Bambang Brodjonegoro menilai, pelemahan rupiah terhadap dolar AS disebabkan…

Zurich Syariah Optimis Kinerja Asuransi Kendaraan akan Positif Selama Mudik

Zurich Syariah Optimis Kinerja Asuransi Kendaraan akan Positif Selama Mudik NERACA Jakarta - Presiden Direktur PT Zurich General Takaful Indonesia…