Saham Logindo Masuk Pengawasan BEI

NERACA

Jakarta - Lantaran terjadi peningkatan harga saham di luar kewajaran atau unusual market activity (UMA), saham PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD) masuk dalam pengawasan PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (25/9), saham LEAD masuk radar pengawasan bursa karena pada sesi pertama perdagangan Senin kemarin melonjak dari level Rp 118 per saham menjadi level Rp 130 atau naik 10,17%.

Kenaikan tersebut hanya terjadi dalam waktu satu jam. Oleh karena itu, otoritas bursa meminta jawaban dari pihak LEAD terkait lonjakan ini.  Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Irvan Susandy juga mengimbau para investor untuk memperhatikan jawaban LEAD atas konfirmasi bursa,”Selain itu, investor diharapkan untuk mencermati kinerja perusahaan dan keterbukaan informasinya, mengkaji kembali rencana aksi korporasi jika belum mendapat persetujuan RUPS, serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul sebelum melakukan keputusan investasi,"ujarnya.

Meski begitu, masuknya LEAD ke dalam daftar UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di pasar modal. Sebagai informasi, LEAD sepanjang semester pertama tahun ini mencatatkan raport merah. Dimana pendapatan perseroan sampai dengan priode 30 Juni 2017 turun menjadi US$13,97 juta, dibandingkan pendapatan dipriode yang sama tahun lalu US$17,60 juta.

Perseroan juga menyebutkan, beban pokok pendapatan turun menjadi US$12,87 juta dari US$15,83 juta dan laba bruto turun jadi US$1,10 juta dibandingkan laba bruto US$1,77 juta tahun sebelumnya. Kemudian beban operasional lainnya turun drastis menjadi US$86,95 ribu dari US$11,15 juta membuat rugi usaha juga turun drastis menjadi US$1,24 juta dari rugi usaha tahun sebelumnya yang US$11,96 juta.

Sementara rugi sebelum pajak turun jadi US$4,50 juta dari rugi sebelum pajak tahun sebelumnya yang US$15,19 juta. Rugi periode berjalan turun menjadi US$4,65 juta dari rugi periode berjalan tahun sebelumnya US$15,39 juta. Total aset hingga 30 Juni 2017 mencapai US$214,59 juta turun dari total aset hingga 31 Desember 2016 yang US$222,20 juta.

Penurunan pendapatan perseroan di paruh pertama tahun ini memperpanjang catatan raport merah kinerja keuangan perseroan. Pasalnya, di tahun 2016 kemarin, LEAD mencatat rugi bersih US$ 20,96 juta. Padahal, periode 2015, LEAD masih mencatat laba bersih US$ 49.293. Tekanan kinerja keuangan emiten perkapalan ini sudah terlihat dari top line LEAD. Dimana pendapatannya turun sekitar 32% year on year (yoy) menjadi US$ 32,51 juta. Kemudian beban pokoknya mengecil sekitar 9% yoy menjadi US$ 30,36 juta. Tapi, karena turunnya pendapatan, maka porsi beban pokok terhadap pendapatan LEAD membengkak jadi 94% dari sebelumnya hanya 70%.

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…