Thailand Pemasok Barang Impor Banten Terbesar Juli

Thailand Pemasok Barang Impor Banten Terbesar Juli

NERACA

Serang - Negara Thailand pemasok barang impor nonmigas terbesar Provinsi Banten pada Juli 2017 dengan nilai mencapai 95,88 juta dolar AS, disusul Australia 91,66 juta dolar AS.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Agoes Soebeno mengatakan impor nonmigas dari negara-negara ASEAN mencapai 230,37 juta dolar AS.”Impor nonmigas dari dua belas negara asal barang impor nonmigas pada Juli 2017 naik 2,18 persen atau sebesar 11,00 juta dolar As dibanding bulan sebelumnya. Sebaliknya, nilai impor nonmigas dari negara lainnya mengalami penurunan 63,50 juta dolar AS atau 57,03 persen,” kata Soebeno di Serang, Senin (25/9).

Enam dari dua belas negara pemasok utama mengalami peningkatan impor nonmigas pada Juli 2017. Peningkatan tertinggi berasal dari Malaysia dan terendah dari Ukraina dengan peningkatan masing-masing sebesar 20,72 juta dolar AS dan 12,35 juta dolar AS.

Sementara itu, penurunan impor nonmigas tertinggi berasal dari Brazil yang turun 24,49 juta dolar AS, sedangkan terendah terjadi pada Arab Saudi yang mengalami penurunan nilai 1,29 juta dolar AS.

Ia mengatakan nilai kumulatif impor nonmigas periode Januari-Juli 2017 untuk duabelas negara asal barang impor mencapai 3.742,02 juta dolar AS, dengan peran impor mencapai 83,87 persen.

Pangsa impor nonmigas terbesar untuk periode tersebut berasal dari Thailand yaitu 15,02 persen, diikuti oleh Australia dan Singapura yang masing-masing memberi andil 14,41 persen dan 14,17 persen.

Kecuali Ukraina, sebelas negara pemasok barang impor utama pada Juli 2017 merupakan pemasok barang impor utama yang sama dengan bulan sebelumnya. Sembilan diantaranya yaitu tiga negara dari ASEAN ditambah dengan Australia, Brazil, Jepang, Arab Saudi, Tiongkok, dan Amerika Serikat merupakan negara-negara yang selalu dalam dua belas pemasok barang impor utama sejak Juli 2013 dengan pangsa impor gabungan tidak kurang dari 65 persen.

Total impor Banten Juli 2017 naik 2,49 persen dibandingkan bulan sebelumnya dari 817,81 juta dolar AS menjadi 838,16 juta dolar AS. Impor migas naik 35,97 persen menjadi 275,37 juta dolar AS, dari sebelumnya mencapai 202,52 juta dolar AS, sementara impor nonmigas turun 8,53 persen dari 615,28 juta dolar AS menjadi 562,79 juta dolar AS. Ant

 

BERITA TERKAIT

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…