November, PNM Terbitkan Obligasi Rp 1 Triliun

NERACA

Jakarta - PT Permodalan Nasional Madani (Persero) (PNM) memperkirakan penerbitan obligasi berkelanjutan tahap II senilai Rp1 triliun dapat diwujudkan November tahun ini”Penggunaan dananya untuk penyaluran pendanaan bagi nasabah Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar)," kata Direktur Utama PNM, Parman Nataadmaja di Jakarta, kemarin.

Dia menuturkan, perusahaan akan meningkatkan jumlah nasabah Mekaar hingga akhir tahun mencapai 2 juta orang. Oleh sebab itu, dibutuhkan dana sebesar Rp4 triliun. Selain dari obligasi, perseroan juga bisa menggalang dana dengan menerbitkan RDPT sekitar Rp300 miliar sekitar Oktober tahun ini dan sisanya dari bank.

Pertengahan tahun ini, PNM telah menembus 1 juta nasabah untuk program Mekaar, berdasarkan pertanggal 16 Juni 2017. Program Mekaar dimulai akhir 2015, hingga saat ini mereka telah berhasil mencapai 1.002.432. Sasaran Mekaar ini kepada kalangan perempuan yang masuk dalam kategori pra-sejahtera. Pinjaman yang telah diberikan berkisar antara Rp2 juta sampai Rp5 juta per nasabah.

Sebagai informasi, tahun ini perseroan menargetkan dapat menjaring dua juta nasabah dan saat ini, perseroan baru memiliki 1,06 juta nasabah. Untuk mencapai target tersebut, perusahaan berupaya untuk menambah jumlah kantor cabang di 34 provinsi dari saat ini yang berada di 29 provinsi.  Target penambahan diestimasi rampung tahun ini. 

Upaya kedua untuk mencapai target  dua juta nasabah yakni melalui program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar). Data PNM menunjukkan saat ini ada 1 juta nasabah dalam program Mek aar yang menerima permodalan dari PNM. Sekadar informasi, Mekaar adalah pembiayaan untuk perempuan prasejahtera berbasis kelompok yang aktif di bidang ekonomi. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kecil melalui pemberdayaan perempuan.

Program ini memberikan pinjaman modal kepada pelaku usaha super mikro dengan pemberian modal kerja antara Rp 2 hingga Rp 5 juta tanpa ada jaminan. Pembiayaan ini menggunakan metode tanggung renteng. Dengan begitu nasabah yang tidak membayar pengembalian pinjaman usaha maka semua anggota dalam kelompok itu yang harus menanggungnya. Dalam setiap kelompok Mekaar terdiri atas 10-30 perempuan prasejahtera yang dibina. 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

Hasil Keputusan MK Hambat Penguatan IHSG

NERACA Jakarta -Hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa yang dilayangkan pasangan calon (paslon) capres dan cawapres No.1 dan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

Hasil Keputusan MK Hambat Penguatan IHSG

NERACA Jakarta -Hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa yang dilayangkan pasangan calon (paslon) capres dan cawapres No.1 dan…