Banyak Diburu Investor Strategis - Garuda Berharap Harga Tertinggi IPO GMF

NERACA

Jakarta - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mengharapkan harga tertinggi saham (IPO anak perusahaanya, yaitu Garuda Maintenance Facility AeroAsia.”Range'-nya harga IPO yang ditawarkan sekitar dari Rp390-Rp510 (per lembar saham), nanti kita lihat, ya kita inginnya paling tinggi, namanya jualan, tapi nanti ketemu harganya nanti," kata Direktur Keuangan Garuda Indonesia, Helmi Imam Satriyono di Jakarta, kemarin.

Helmi mengatakan, saat ini tengah dilakukan pembahasan terkait penetapan harga saham yang akan dilepas ke publik. Sementara Direktur Utama Garuda Indonesia, Pahala N Mansury mengatakan, permintaan pasar saat ini cukup tinggi.”Kalau waktu kita ketemu investor, 'demand' atau permintaan sangat memadai dibanding jumlah yang kita jual, baik dalam negeri maupun luar negeri minat investor cukup baik,"ungkapnya.

Saat ini, kata Pahala, masih dalam tahap pembahasan dan masih mengkaji potensi harga dengan permintaan pasar. Dirinya memproyeksikan bahwa langkah IPO tersebut akan berdampak signifikan terhadap keuangan perusahaan.”Kalau lihat fundamental kinerjanya, oertumbuhannya juga bagus. Ke depannya juga karena industri ini masih mengalami pertumbuhan signifikan, jumlah pesawat saat ini dalam proses pemesanan ada 600 pesawat dalam lima sampai tujuh tahun ke depan, ini merupakan kesempatan," katanya.

Dia menambahkan, salah satu investor strategis yang sudah menyatakan minatnya, yaitu dari Maskapai Air France Industries KLM Engineering & Maintenance.”Salah satu yang sudah tandatangani 'letter of interest' itu AFI-KLM. Itu mungkin kita bisa 'sharing' dan ada dua investor lain yang sedang proses untuk membicarakan ini. Tiga-tiganya sudah melakukan 'financial and operation due dilligence',"ungkapnya.

Asal tahu saja, GMF memimpin sinergi antara BUMN dan sejumlah anak perusahaan BUMN yang terkait dengan sektor perawatan dan perbaikan pesawat di Tanah Air.”Kerjasama strategis ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah dalam membesarkan industri perawatan pesawat di Indonesia," kata VP Corporate Secretary GMF, Mohamad Arif Faisal.

Selain itu, lanjutnya, kerja sama strategis lima perusahaan termasuk GMF tersebut merupakan inisiasi untuk mewujudkan industri "Maintenance, Repair & Overhaul" (MRO) sebagai sektor strategis dalam negeri. Sebelumnya, GMF menandatangani perjanjian induk untuk kerja sama strategis "Indonesia Service Hub" (ISH) di bidang pengembangan bisnis MRO dan modifikasi bersama dengan PT Nusantara Turbin & Propulsi (NTP), PT Dirgantara Indonesia (Persero), PT Indopelita Aircraft Services (IAS) dan PT Merpati Maintenance Facility (MMF) pada tanggal 20 September 2017.

Perjanjian induk ini merupakan lanjutan dari Nota Kesepahaman (MoU) yang ditandatangani kelima perusahaan ini 2 Maret 2017 silam. Ditunjuknya GMF menjadi chief kerja sama operasi dalam kerja sama strategis ini menunjukkan kepercayaan dan dukungan pemerintah dan juga para pelaku industri MRO kepada GMF terus bertumbuh.

Nantinya dalam proyek tersebut, GMF akan memanfaatkan jaringannya guna memasarkan produk-produk yang dihasilkan oleh ISH ke mancanegara. Kemudian setelah perjanjian ini ditandatangani, akan dibentuk tim fokus untuk merumuskan cetak biru dan program kerja ISH kedepan. ISH akan berupaya melakukan standarisasi kualitas perawatan pesawat terbang dari MRO-MRO BUMN.

Selain itu, ISH akan berupaya melakukan penjajakan kerjasama dengan OEM guna mengembangkan kemampuan dan kapasitas perawatan pesawat militer. ISH sebagai sinergi antar bengkel pesawat BUMN dan anak usaha BUMN ini juga memberi nilai tambah bagi GMF, yaitu wujud nyata ekspansi bisnis yang menjadi salah satu pilar strategi besar GMF.

BERITA TERKAIT

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

Metropolitan Land Raup Laba Bersih Rp417,6 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) membukukan laba bersih Rp417,6 miliar pada tahun 2023 atau tumbuh…

Elang Mahkota Akuisisi Carding Aero Rp704,14 Miliar

NERACA Jakarta -Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) melalui anak usahanya PT Roket Cipta Sentosa (RCS) melaksanakan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

Metropolitan Land Raup Laba Bersih Rp417,6 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) membukukan laba bersih Rp417,6 miliar pada tahun 2023 atau tumbuh…

Elang Mahkota Akuisisi Carding Aero Rp704,14 Miliar

NERACA Jakarta -Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) melalui anak usahanya PT Roket Cipta Sentosa (RCS) melaksanakan…