Rumah Rusak Banjir Tangerang Diganti Rp 3 Juta

 

 

Tangerang- Rumah yang rusak akibat banjir di Kabupaten Tangerang, Banten, akan mendapat biaya ganti rugi sebesar Rp3 juta.

"Untuk rumah rusak total, akan mendapatkan ganti rugi sebesar tiga juta," kata Ketua Tagana Provinsi Banten, Andhika Hazrumy ditemui saat meninjau tanggul sungai Cidurian di kecamatan Kresek, Kamis.

Selain itu, untuk rumah yang rusak dengan kategori berat, akan mendapat ganti rugi sebesar Rp2 juta. Sedangkan kategori rumah rusak ringan, diganti Rp1 juta.

Pergantian tersebut, akan diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang, melalui Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Alam.

Adapun prosesnya, warga dapat melaporkan kerusakan rumahnya kepada kepala desa setempat yang nanti didata ulang di kecamatan.

Lalu, Kecamatan akan menyampaikan kepada Pemkab Tangerang untuk dicairkan bantuan tersebut kepada warga.

"Kami sudah berkoordinasi dengan seluruh kota/kabupaten di Provinsi Banten mengenai proses pergantian rumah rusak. Jadi, warga diharapkan tetap tenang," kata Andhika yang juga anggota DPD RI.

1.164 Rumah Rusak


Camat Kresek, Chairdir menuturkan, Sebanyak 1.164 rumah dinyatakan rusak pascabanjir di selama empat hari sejak Hari Sabtu (14/1) hingga Selasa (17/1).

Data tersebut diperoleh dari enam desa di Kecamatan Kresek seperti desa Patrasana, Desa Renged, Desa Pasir Ampo, Desa Koper, Desa Talog dan Desa Cibulan.

Namun, dia tidak dapat pasti merincikan jumlah rumah rusak di setiap desa. Data tersebut, diperoleh dari masing - masing kepala desa.

"Kami akan data ulang lagi, namun selama tiga hari terendam banjir, ada 1.164 rumah yang terendam banjir," katanya.

Untuk pergantian rumah rusak sendiri, Chaidir menjelaskan bila Kecamatan Kresek telah mengajukan permohonan kepada Pemkab Tangerang.

Hanya saja, untuk waktu dan nominal pergantiannya, masih belum dapat dipastikan karena menunggu keakuratan data.

"Koordinasi terus kami lakukan karena banyak warga yang meminta permohonan pergantian rumah rusak," katanya.

Sementara itu, berdasarkan data dari Tagana Kabupaten Tangerang, sebanyak lima rumah di Kecamatan Kresek, hanyut akibat jebolnya tanggul Sungai Cidurian.

Kepala Desa Pasir Ampo, Kecamatan Kresek, Suanta menuturkan, lima rumah yang hanyut berada di wilayahnya dan merupakan milik Abu, Sukeni, Sardai, Sana dan Sati.

"Saat ini, korban sudah mengungsi ke rumah tetangga dan saudaranya dan masih ada yang menempati tempat pengungsian," katanya.

 

BERITA TERKAIT

Peduli Bumi, Acer Indonesia Tanam 1.500 Mangrove

Dalam rangka merayakan hari jadi perjalanan 25 tahun Acer di Indonesia dan juga bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan pada…

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Peduli Bumi, Acer Indonesia Tanam 1.500 Mangrove

Dalam rangka merayakan hari jadi perjalanan 25 tahun Acer di Indonesia dan juga bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan pada…

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…