Akuisisi Semen Bangladesh - Menakar "Kekokohan" Bisnis Semen Indonesia

NERACA

Jakarta – Berambisi menjadi pemain semen terbesar di Asia, memacu PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) untuk lebih banyak melakukan akuisisi perusahaan semen di negara tetangga. Setelah sukses mengakuisisi perusahaan semen di Vietnam, perseroan akan segera merampungkan akuisisi tiga perusahaan untuk merealisasikan target ekspansi anorganik. Salah satu perusahaan yang akan diakuisisi yaitu perusahaan semen di Bangladesh.

Direktur Pemasaran dan Supply Chain SMGR, Ahyanizzaman mengatakan, perusahaan berharap bisa menyelesaikan rencana akuisisi perusahaan semen di Bangladesh. Perseroan membidik posisi pemegang saham mayoritas di perusahaan tersebut. Namun, Ahyanizzaman enggan menyebutkan persen porsi kepemilikan yang diincar. "Yang jelas kita jadi pemegang saham mayoritas. Saya belum bisa sampaikan karena masih dalam proses negosiasi," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Rencana ini sebenarnya sudah muncul sejak 2013 lalu. Namun, rencana ini kerap tertunda lantaran masalah negosiasi yang belum selesai. Namun, ia menampik terhambatnya proses akuisisi ini disebabkan oleh masalah regulasi. Menurutnya, hambatan ini murni disebabkan proses negosiasi yang masih terus berlangsung. "Masih ada beberapa urusan yang pending yang masih kita negosiasikan ke mereka," ujar Ahyanizzaman.

Nantinya, perusahaan semen tersebut ditujukan untuk memenuhi kebutuhan semen di pasar Bangladesh. Meski begitu, bahan baku yang diperlukan untuk memproduksi semen akan tetap didatangkan dari Indonesia. Hal ini disebabkan oleh tidak tersedianya bahan baku di negara tersebut.

Selain merampungkan akuisisi perusahaan semen Bangladesh, perusahaan juga berencana mencaplok dua  produsen material bangunan domestik pada tahun ini. Pengambilalihan perusahaan dalam negeri ini akan difokuskan pada perusahaan yang bergerak di sektor material bangunan. "Sepertinya tahun ini untuk perusahaan semen tidak dulu, tapi untuk perusahaan building material bisa saja tahun ini," kata Ahyanizzaman.

Hingga akhir tahun nanti, perusahaan mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 6 triliun hingga Rp 7 triliun. Sejauh ini, perusahaan telah menggunakan dua per tiga dari dana capex tersebut. Sekitar 50% capex yang sudah terserap digunakan untuk pembangunan pabrik di Rembang, Jawa Tengah dan Indarung VI di Padang, Sumatra Barat. Dana capex tersebut juga akan digunakan untuk keperluan ekspansi anorganik.

Namun, Ahyanizzaman tidak menyebutkan besaran dana yang dibutuhkan untuk keperluan ekspansi tersebut. Sebagai informasi, kinerja PT Semen Indonesia Tbk terus menunjukkan pertumbuhan positif. Selama delapan bulan terakhir, volume penjualan holding semen BUMN ini kerap menunjukkan tren positif. Hingga Agustus lalu kinerja penjualan SMGR naik 4,1% year-on-year (yoy) menjadi 16,88 juta ton. Ketatnya persaingan di pasar domestik membuat pertumbuhan volume penjualan tidak mampu menyamai pertumbuhan konsumsi semen dalam negeri yang sebesar 5,7% yoy.

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…