FIF Terbitkan Obligasi Rp 2,65 Triliun

NERACA

Jakarta - Federal International Finance (FIF) melakukan Penawaran Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Tahun 2017 senilai Rp2.65 triliun yang merupakan bagian dari penawaran Obligasi Berkelanjutan Tahap III Rp15 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Obligasi Tahap III ini memiliki dua seri yakni seri A senilai Rp1.679.000.000.000 dengan bunga 6,50% per tahun dan jangka waktu 370 hari dan seri B dengan pokok Rp971.000.000.000 dengan bunga 7,50% per tahun dengan jangka waktu 36 bulan. Pefindo memberikan peringkat idAAA dan Fitch Rating memberikan peringkat AAA(idn) untuk Obligasi ini.

BCA Sekuritas, DBS Vickers Sekuritas Indonesia, Indo Premier Sekuritas, Mandiri Sekuritas dan Trimegah Sekuritas Indonesia menjadi penjamin pelaksana emisi dengan wali amanat Bank BRI. Masa penawaran Obligasi Tahap III ini pada 3-5 Oktober 2017 dengan pencatatan di BEI 11 Oktober 2017.

Presiden and CEO FIF Grup, Suhartono mengungkapkan, selama ini sumber pendanaan FIFGroup berasal dari lima sumber yakni pembiayaan bersama dengan porsi 23%, pinjaman bank luar negeri 6%, pinjaman bank dalam negeri 20%, obligasi 18%, dan penerimaan angsuran 34%. Dana yang diterima dari hasil penawaran obligasi ini rencananya akan digunakan untuk pembiayaan kredit kepemilikan sepeda motor Honda, melalui brand FIF Astra.

Hingga Agustus 2017, perseroan telah menyalurkan pembiayaan Rp23,14 triliun atau tumbuh sebesar 8,5% jika dibandingkan capaian pada periode yang sama tahun lalu. Direktur Keuangan PT Federal International Finance (FIF Group), Hendry Christian Wongso pernah bilang, pertumbuhan pembiayaan hingga bulan kedelapan tahun ini didorong oleh peningkatan pangsa pasar (market share) FIF dalam penyaluran pembiayaan sepeda motor. Selain itu, pertumbuhan juga didorong oleh kenaikan penjualan sepeda motor baru yang terjadi sejak lebaran,” kata Hendry.

Dari total pembiayaan yang disalurkan, dia menuturkan sekitar 64% berasal dari segmen motor baru, 24% motor bekas, dan sekitar 12% sisanya merupakan pembiayaan segmen multiguna. Sepanjang 2017, FIF Group menargetkan bisa mencapai target pertumbuhan pembiayaan sebesar 10% jika dibandingkan capaian pada 2016 yaitu Rp28,91 triliun.

Meskipun realisasi pertumbuhan hingga Agustus 2017 baru mencapai 8,5%, tetapi Hendry menegaskan pihaknya tidak berencana untuk merevisi target pertumbuhan pembiayaan sepanjang tahun ini.“Tidak ada revisi, supaya tetap semangat mengejar target,” ujarnya.

Untuk mencapai target pembiayaan, jelasnya, pihaknya akan melakukan penguatan pada tim pemasaran, menawarkan berbagai program promosi, dan memperluas jaringan.

 

 

 

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…