Perbankan Perlu Perkuat Sistem Digitalnya

 

 

NERACA

 

Jakarta - Perbankan nasional harus mulai beralih kepada pemberdayaan digitalisasi sehingga dapat mengikuti perkembangan zaman di era globalisasi. "Dunia perbankan dan lembaga keuangan tentunya tidak luput dari disrupsi digital. Perubahan ini tentunya akan mengubah paradigma klasik, bahwa perbankan identik dengan industri yang kaku karena terbentur sistem serta regulasi yang ketat," kata Ketua Steering Committee Indonesia Banking Expo (IBEX) 2017, Sis Apik Wijayanto dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (21/9).

IBEX 2017, merupakan wujud komitmen pelaku perbankan Indonesia dengan pelaku usaha berbagai bidang seperti telekomunikasi, transportasi, ritel, untuk mengusung inovasi teknologi sistem pembayaran yang sesuai dengan perubahan perilaku konsumen ke arah digitalisasi. Sis Apik Wijayanto mengingatkan pentingnya industri perbankan untuk terus mengikuti perkembangan zaman.

"Saat ini, berkembang pandangan, bahwa perbankan digital menjadi salah satu jawaban untuk mengembangkan bisnis secara lebih efektif dan efesien," ucapnya. Dia mengharapkan IBEX 2017 mampu menjembatani pertukaran ide antara masyarakat dan pelaku industri perbankan yang memiliki nilai strategis bagi kemajuan perbankan Indonesia dan berdampak positif bagi perekonomian Indonesia.

Presiden Joko Widodo mengatakan kemajuan global melalui ekonomi digital telah mendorong perubahan gaya hidup dan pola ekonomi sebuah negara. "Pertama, kita sudah amat memahami 'e-commerce'. Ada pergeseran perniagaan, perdagangan dari dunia 'offline' menuju 'online'. Kita sudah hadapi itu," kata Presiden Jokowi dalam sambutan pembukaan IBD Expo di Jakarta, Rabu.

Menurut Jokowi, perkembangan e-commerce membuat pembelian atau pemesanan suatu barang atau jasa begitu instan dan mudah. Sementara itu, CEO Go-Jek Nadiem Makarim dalam diskusi dalam acara yang sama mengatakan, Indonesia dinilai masih kekurangan banyak talenta di bidang informasi dan teknologi, padahal perkembangan ekonomi digital sedang berkembang pesat di Tanah Air, dan telah mengubah pola struktur konsumsi warga.

Nadiem Makarim mengatakan, minimnya talenta bidang teknologi infromatika (TI) harus menjadi perhatian pemerintah. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah meningkatkan materi pendidikan bidang IT sejak dini.

 

BERITA TERKAIT

Pengamat: Aksi Merger-Akuisisi Berpotensi Dorong Industri Asuransi dan Skala Ekonomi Besar

  NERACA Jakarta-Aksi merger-akuisisi perusahaan asuransi dinilai akan menciptakan industri dengan permodalan yang kuat, sehingga turut menopang perekonomian Tanah Air.…

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Pengamat: Aksi Merger-Akuisisi Berpotensi Dorong Industri Asuransi dan Skala Ekonomi Besar

  NERACA Jakarta-Aksi merger-akuisisi perusahaan asuransi dinilai akan menciptakan industri dengan permodalan yang kuat, sehingga turut menopang perekonomian Tanah Air.…

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…