Intelijen Kejagung Tangkap 20 Buronan Korupsi

Intelijen Kejagung Tangkap 20 Buronan Korupsi

NERACA

Jakarta - Bidang Intelijen Kejaksaan Agung (Kejagung) berhasil menangkap sekitar 20 buronan tindak pidana korupsi selama Januari sampai Agustus 2017.

"Sekitar 20 buronan korupsi ditangkap," kata Jaksa Agung Muda Intelijen (JAM Intelijen) Adi M Toegarisman di sela-sela Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Intelijen Kejaksaan di Jakarta, Selasa (19/9).

Ia juga menyebutkan produk intelijen Kejagung periode Januari sampai Agustus 2017 untuk laporan informasi harian sebanyak 120, laporan informasi khusus 124, laporan intelijen khusus 147, telaahan intelijen 307, laporan atensi 10, laporan hasil operasi intelijen 187, laporan hasil pelaksanaan tugas 75 dan "troof" info 17.

Disebutkan, selama periode tersebut khususnya laporan informasi khusus sebanyak 124, bidang intelijen bisa menangani 20 setiap laporan itu dalam setiap bulannya. Hasil ini meningkat jauh dibandingkan sebelumnya, tuturnya.

Ia menambahkan pihaknya selama ini support atau mendukung bidang-bidang lainnya di lingkungan kejaksaan, seperti, Bidang Tindak Pidana Khusus, Tindak Pidana Umum, dan Pengawasan."Kami melakukan penyajian informasi, intelijen deteksi dini dugaan tindak pidana. Hal ini untuk kepentingan 'user' (jaksa agung) untuk mengambil keputusan informasi," ucap dia.

Sebelumnya, Jaksa Agung HM Prasetyo mengingatkan tugas intelijen yakni memaksimalkan fungsi penyelidikan dan harus merespons secara cepat kondisi di masyarakat."Laporan produk intelijen sebenarnya sudah cukup, tapi masih bisa ditingkatkan lagi dengan melihat demikian majemuknya masalah yang terjadi di masyarakat," kata dia.

Di bagian lain, ia menyebutkan peningkatan penyelidikan dan pengamanan intelijen juga harus dilakukan secara komprehensif agar penyimpangan yang menimbulkan kerugian negara, bisa terdeteksi. 

Fungsi penyelidikan, pengamanan, dan penggalangan di bidang intelijen Korps Adhyaksa harus dilaksanakan secara komprehensif dan menyeluruh. Tujuannya agar kehidupan berbangsa dan bernegara bisa terpantau serta terdeteksi, khususnya ketika dibutuhkan pemecahan masalah sedini mungkin.

Prasetyo juga mengapresiasi kinerja intelijen yang berada di bawah komando Jaksa Agung Muda Intelijen Adi Toegarisman. Prasetyo memaparkan kinerja jaksa intelijen dimana ada 10 laporan informasi harian, 13 laporan intelijen khusus, 10 laporan atensi, 25 laporan operasi intelijen, dan 10 laporan hasil pelaksanaan tugas. Ada pula 20 laporan hasil pelacakan aset, 5 laporan pengawasan orang asing, dan 15 laporan barang cetakan. Juga ada 1.933 laporan informasi khusus dan 20 laporan pakem (pengawasan aliran budaya masyarakat). 

Menurut dia, intelijen kejaksaan pada prinsipnya bagian dari intelijen negara. Namun, intelijen kejaksaan dalam pelaksanaan tugasnya lebih ditekankan pada upaya untuk mendukung keberhasilan visi penegakan hukum. Ant





BERITA TERKAIT

Indonesia Potensial dalam Pengembangan Ekonomi Digital

NERACA Jakarta - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan…

Urbanisasi Berdampak Positif Jika Masyarakat Punya Keterampilan

NERACA Jakarta - Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bonivasius Prasetya Ichtiarto menyatakan bahwa perpindahan…

Hari Kartini Momentum Perempuan Kembangkan Diri

NERACA Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti menilai peringatan Hari Kartini pada 21 April menjadi momentum bagi…

BERITA LAINNYA DI

Indonesia Potensial dalam Pengembangan Ekonomi Digital

NERACA Jakarta - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan…

Urbanisasi Berdampak Positif Jika Masyarakat Punya Keterampilan

NERACA Jakarta - Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bonivasius Prasetya Ichtiarto menyatakan bahwa perpindahan…

Hari Kartini Momentum Perempuan Kembangkan Diri

NERACA Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti menilai peringatan Hari Kartini pada 21 April menjadi momentum bagi…