Tutup Delapan Gerai - Kinerja Ramayana di Bawah Ekspektasi

NERACA

Jakarta – Buntut melemahnya daya beli masyarakat berimbas pada performance kinerja keuangan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS). Pasalnya, perusahaan ritel ini membukukan penjualan di bawah ekspektasi pada Agustus tahun 2017 atau berbalik bila dibandingkan penjualan yang cukup baik pada Juli lalu.

Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebelumnya juga sudah menurunkan ekspektasi penjualan RALS. Analis Mirae, Christine Natasya menyatakan, RALS membukukan pendapatan yang lebih rendah pada Agustus, dengan pendapatan kotor sebesar Rp 417,1 miliar. Top line tersebut tumbuh tipis 0,6% secara year on year (YoY), dan turun 26% secara month on month (MoM), mengingat bulan Juli adalah bulan tahun ajaran baru.”Melihat musiman, angka penjualan Agustus membawa pendapatan kotor year to date (ytd) menjadi 70% dari perkiraan setahun penuh kami," terang Christine dalam risetnya di Jakarta, kemarin.

Christine telah merevisi perkiraan tersebut dalam tinjauan kuartal II-2017. RALS menunggu katalis yang lebih baik. Meskipun demikian, angka kumulatif Januari-Agustus sejalan dengan perkiraan RALS, karena perusahaan tersebut merevisi proyeksi setahun penuh menjadi Rp 8,3 triliun dari sebelumnya Rp 8,9 triliun.

Selanjutnya, pertumbuhan rata-rata penjualan tiap toko alias same store sales growth (SSSG) masih merata secara year to date pada Agustus, yakni -0,3%. Angka tersebut tidak berubah dari angka ytd Juli. Secara bulanan, SSSG Agustus juga rata-rata pada -0,5% YoY, dibandingkan dengan 1% YoY pada bulan Agustus 2016. "Karena top line yang lebih lemah dari perkiraan, kami menurunkan perkiraan pendapatan setahun penuh menjadi Rp 8,2 triliun dari Rp 8,4 triliun," terangnya.

RALS juga melakukan penutupan supermarket yang masih menjadi hambatan utama kinerja perusahaan. Keputusan itu untuk mengendalikan biaya operasional. Penjualan supermarket RALS turun 38% YoY pada Juli dan 17% YoY pada Agustus. "Jelas, bisnis telah gagal mencapai perputaran, walaupun telah dikelola di bawah SPAR sejak tahun lalu," katanya.

Sebagai informasi, RALS telah menutup tujuh toko swalayan sejak awal tahun ini. Termasuk lima pada Agustus lalu. Hal ini tampaknya menjadi bagian dari strategi untuk meminimalkan kerugian supermarket, mengingat tujuh toko tertutup adalah yang telah terlihat kerugian bersih terbesar.

Menurut Corporate Secretary Ramayana Lestari Sentosa, Setyadi Surya, ditutupnya delapan gerai di sejumlah wilayah, seperti di Surabaya, Banjarmasin, Bulukumba, Gresik, Bogor dan Pontianak dibantah langsung bila perusahaan tutup operasional.”Kami akan mengubah format dan struktur kedelapan gerai tersebut dengan menggantinya menjadi bisnis usaha lain,"ujarnya.

Menurut dia, perubahan format tersebut juga akan diikuti dengan perbaikan dari segi display atau tampilan, pemasaran, hingga pelayanan. Perubahan tersebut dilakukan untuk meningkatkan penjualan dan kepuasan pelanggan.

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…