Danai Pengembangan Bisnis - Buana Finance Raih Pinjaman Rp 100 Miliar

NERACA

Jakarta – Perusahaan pembiayaan, PT Buana Finance Tbk (BBLD) kembali mendapatkan fasilitas pembiayaan dari perbankan guna menjalankan kegiatan usahanya dalam bidang pembiayaan.  Yannuar Alin, Direktur Utama PT Buana Finance Tbk dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, perseroan pada 15 September 2017 telah menandatangani perjanjian fasilitas kredit dengan PT Bank Victoria International Tbk.

Dimana pihak Bank Victoria akan memberikan pinjaman Rp100 miliar dengan tenor maksimum 48 bulan yang dijamin dengan piutang milik perseroan. Sebagai informasi, tahun ini perseroan membidik pembiayaan baru (new booking) sebesar Rp 3,5 triliun, naik 40% dibanding target tahun ini yang sebesar Rp 2,5 triliun.

Direktur Buana Finance, Herman Lesmana pernah mengatakan, portofolio bisnis perseroan sebanyak 70% berasal dari pembiayaan alat berat. Sedangkan kontribusi consumer financing baru sekitar 30%. Adapun berdasarkan rekam jejak, pembiayaan alat berat Buana Finance biasa disalurkan di sektor ekonomi transportasi untuk cargo dan kapal. Selain itu, terdapat juga penyaluran pembiayaan ke machinery, sektor kelapa sawit, dan batubara. Namun seiring dengan ekspansi ke depan, Herman mengakui, porsi pembiayaan alat berat akan menurun ke kisaran 60-65%.

Tercatat pembiayaan perseroan dalam tiga bulan pertama melonjak 179,2% secara year on year (Yoy). Dimana pada priode tersebut, angka penyaluran pembiayaan Buana Finance telah menyentuh angka Rp 946,8 miliar. Sedangkan pada periode yang sama di tahun lalu, perseroan hanya berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 339,1 miliar.

Melonjakan penyaluran kredit perusahaannya banyak didorong oleh segmen pembiayaan konsumen. Terutama di segmen pembiayaan mobil bekas. Hingga triwulan pertama tahun ini, angka penyaluran kredit di segmen konsumen menyentuh angka Rp 625,5 miliar. Jumlah melonjak dari periode yang sama di tahun lalu sebesar Rp 138,1 miliar.

Moncernya bisnis di segmen konsumen ini disebutnya karena perseroan mulai fokus dalam mengembangkan potensi di pasar tersebut. Diantaranya dengan membentuk direktorat khusus yang menangani segmen ini sejak paruh kedua tahun lalu. "Sehingga bisa mencatatkan pertumbuhan yang tinggi,”ujar Direktur Buana Finance, Antony Muljanto.

Selain itu, pasar mobil bekas juga disebutnya masih punya ceruk pasar yang lumayan besar. Dengan begitu, perseroan masih punya ruang yang cukup luas untuk menggenjot kredit ke segmen ini. Di sisi lain, bisnis sewa guna usaha rupanya juga masih mampu tumbuh. Meski diakui pertumbuhannya tidak sekencang di pembiayaan konsumen.

 

 

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…