Naik 0,15 Persen, Upah Buruh Tani Rp50.079 Per Hari

NERACA

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan upah nominal harian buruh tani nasional pada Agustus 2017 naik sebesar 0,15 persen dibanding Juli 2017, yaitu dari Rp50.003 menjadi Rp50.079 per hari. "Upah riil mengalami kenaikan sebesar 0,27 persen dibanding Juli 2017, yaitu dari Rp37.408 menjadi Rp37.508," kata Kepala BPS Suhariyanto yang disalin dari Antara.

Perubahan upah riil menggambarkan perubahan daya beli dari pendapatan yang diterima kelompok masyarakat berpenghasilan rendah. Semakin tinggi upah riil maka semakin tinggi daya beli upah buruh dan sebaliknya.

Sementara untuk perkembangan upah buruh informal perkotaan, rata-rata upah nominal tukang buruh bangunan Agustus 2017 dibanding Juli 2017 mengalami kenaikan sebesar 0,34 persen, yaitu dari Rp84.076 menjadi Rp84.362 per hari. Upah riil tukang buruh bangunan Agustus 2017 dibanding Juli 2017 naik sebesar 0,41 persen, yaitu dari Rp64.674 menjadi Rp64.393 per hari.

Sementara, rata-rata upah nominal pembantu rumah tangga per bulan di Agustus 2017 dibanding Juli 2017 mengalami kenaikan sebesar 0,44 persen, yaitu dari Rp376.140 menjadi Rp377.795. Upah riil dari pembantu rumah tangga di Agustus 2017 dibanding Juli 2017 naik sebesar 0,51 persen, yaitu dari Rp289.338 menjadi Rp290.813 per bulan.

Pada kesempatan sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta agar ada perubahan paradigma terkait cara meningkatkan keuntungan bagi petani melalui proses agrobisnis "Kalau kita ingin memberikan keuntungan yang besar untuk petani, sekali lagi paradigma kita harus kita ubah, harus masuk ke sektor bisnisnya, sektor agrobisnisnya," kata Presiden Joko Widodo dalam pembukaan rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden Jakarta, seperti dikutip dari Antara, di Jakarta, Rabu (13/9).

Ratas tersebut membahas "Mengkorporasikan Petani" yang diikuti oleh antara lain Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil, Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro sejumlah Menteri Kabinet Kerja lainnya ditambah Gubernur Jawa Timur Sukarwo, Gubernur Jawa Tengah Gandjar Pranowo serta pimpinan PT Badan Usaha Milik Rakyat (BUMR) Pangan Terhubung Sukabumi Luwarso. "Paradigma inilah yang ingin kita lakukan sehingga petani itu mestinya harus memiliki sendiri industri benih, memiliki aplikasi-aplikasi produksi yang modern, sekarang ini harganya tidak mahal, memiliki penggilingan-penggilingan modern, ini harganya juga tidak mahal kalau di-back up oleh perbankan asal hitung-hitungnya feasible, asal bank masuk ke sana dan dihitung bankable," tambah Presiden.

Rapat itu juga membahas sejumlah langkah terobosan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani.  "Karena kalau kita lihat yang berkaitan dengan kesejahteraan petani, nilai tukar petani adalah masalah yang sangat fundamental dan kalau kita lihat sekian tahun ke belakang, kita selalu berkutat pada on fam-nya," tambah Presiden.

"On fam" yang dimaksud Presiden adalah sektor budidaya mulai dari pengolahan bibit sampai dengan menghasilkan panen. "Kita lupa petani akan mendapatkan keuntungan yang besar sebenarnya dari proses bisnisnya, dari proses agrobisnisnya bukan karena di sektor budidayanya. Sekali lagi nilai tambah tinggi, nilai tambah yang besar berada di proses bisnisnya, proses agro bisnisnya," ungkap Presiden.

Meski begitu, Presiden mengaku bahwa ia tidak menyepelekan sektor budidaya yang terkait dengan benih, pupuk hingga insektisida. "Jangan sampai kita terlalu bekutat di sektor budidaya yang berkaitan dengan benih, pupuk, berkaitan dengan insektisida. Itu betul itu penting tapi kalau kita ingin memberikan keuntungan yang besar sekali lagi paradigma kita harus kita ubah, harus masuk ke sektor bisnisnya, sektor agrobisnisnya," tegas Presiden.

Pembahasan soal agrobisnis ini mengikuti kunjungan Presiden ke PT BUMR Pangan Terhubung pada 1 September 2017 lalu. Koperasi pengolahan beras beras yang dikerjakan secara modern, hasil olahan beras juga dikemas dalam bentuk yang menarik dan modern sehingga dapat langsung dipasarkan ke konsumen.

PT BUMR Pangan Terhubung melakukan pengolahan beras dari hulu ke hilir dengan menggandeng para petani sekitar. Koperasi tersebut juga memberikan pendampingan dan membantu menyediakan pinjaman modal dengan melakukan kajian terlebih dahulu.

Selama masa tanam, petani selalu berkoordinasi dengan koperasi. Panennya pun kemudian diolah dengan menggunakan teknologi yang modern. Nantinya, hasil penjualan beras akan dibagi dengan para petani. Beras tersebut didistribusi secara langsung kepada toko retail maupun menggunakan media sosial untuk dipasarkan kepada pelanggannya.

Sebelumnya, Abdul Basit, Kepala Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, PSEKP, Kementerian Pertanian mengatakan, selama lima tahun terakhir (2011-2016) jumlah penduduk yang bekerja pada sektor pertanian sekitar 38,3 juta – 42,5 juta orang atau sekitar 31,7 persen – 37,9 persen dari angkatan kerja penduduk Indonesia.   Hal tersebut ia katakan saat menjadi salah satu narasumber dalam seminar nasional bertajuk “Pembangunan Pertanian Sebagai Penggerak Ekonomi Rakyat Dalam Mewujudkan Kesejahteraan Petani”  katanya.

 

BERITA TERKAIT

Pertamina Patra Niaga Siap Salurkan BBM Subsidi Sesuai Kuota

NERACA Jakarta – Besaran kuota subsidi BBM dan LPG pada tahun 2024 telah ditetapkan. Didasarkan pada SK Kepala BPH Migas…

2024 Pertamina Siap Salurkan Subsidi Energi Tepat Sasaran

NERACA Jakarta – Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah menyalurkan subsidi energi 2024 tepat sasaran. Melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai…

Pemurnian Nikel di Kalimantan Timur Terima Tambahan Pasokan Listrik - TINGKATKAN HILIRISASI

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong industri untuk meningkatkan nilai tambah melalui…

BERITA LAINNYA DI Industri

Pertamina Patra Niaga Siap Salurkan BBM Subsidi Sesuai Kuota

NERACA Jakarta – Besaran kuota subsidi BBM dan LPG pada tahun 2024 telah ditetapkan. Didasarkan pada SK Kepala BPH Migas…

2024 Pertamina Siap Salurkan Subsidi Energi Tepat Sasaran

NERACA Jakarta – Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah menyalurkan subsidi energi 2024 tepat sasaran. Melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai…

Pemurnian Nikel di Kalimantan Timur Terima Tambahan Pasokan Listrik - TINGKATKAN HILIRISASI

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong industri untuk meningkatkan nilai tambah melalui…