Hari Demokrasi Internasional: “Bikin Pesan yang Produktif, Itu Keren”
NERACA
Jakarta - Berdasarkan keputusan dari PBB, 15 September diperingati sebagai Hari Demokrasi Internasional. Sebagai negara penganut sistem demokrasi, Indonesia patut berbangga dan bersyukur pada peringatan ini. Indonesia memiliki sejarah demokrasi yang cukup panjang dan saat ini terus meningkatkan dan memelihara nilai-nilai serta praktek demokrasi yang sudah dijalankan.
Melihat sejarah di Indonesia, terdapat elemen yang memiliki peran penting dalam membawa Indonesia ke wajah demokrasi. Pemuda adalah elemen dalam masyarakat yang memiliki peran membawa Indonesia sampai ke tataran demokrasi yang sudah dirasakan selama sekitar 19 tahun. Pemuda merupakan salah satu kekuatan yang dimiliki bangsa Indonesia untuk terus berjalan lurus pada ideologi demokrasi. Pemuda jugalah yang terus memberi masukan dan juga tak jarang memberikan peringatan terhadap Pemerintah apabila demokrasi berada di dalam ancaman.
Memperingati Hari Demokrasi Internasional, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mengajak seluruh komponen bangsa, khususnya generasi muda untuk terus memperdalam pemahaman mengenai prinsip-prinsip demokrasi di tengah tatanan dunia yang bergerak sangat cepat ini.
“Di tengah perubahan ini kita harus terus memegang komitmen bahwa dalam tatanan demokrasi ini pemerintah harus mendapatkan mandat dari sebagian besar rakyat. Namun, sebesar apapun mandat dari rakyat, kewenangan pemerintahan negara tetap dibatasi oleh hukum dan konstitusi,” tambah Puan, Jumat (15/9).
Melihat era demokrasi yang sudah berjalan secara digital yang ditandai dengan aktifnya pemuda dalam menggunakan media sosial seperti Twitter, Facebook, Instagram, dan lainnya. Menko Puan menyampaikan agar dapat menggunakan media sosial tersebut secara produktif, inspiratif, dan bermanfaat.“Hindari fitnah, hoax, pesan yang mengandung kekerasan atau pelecehan, juga pornografi. Bikin pesan yang produktif, bermanfaat bagi khalayak, inspiratif dan atraktif. Itu baru keren,” pesan Puan.
Puan juga berpesan agar Hari Demokrasi Internasional ini dijadikan momentum oleh para pemuda untuk semakin memperkuat nilai-nilai Revolusi Mental seperti kejujuran, tanggung jawab, gotong royong dan etos kerja.“Internalisasi nilai-nilai Revolusi Mental tersebut dapat menumbuhkan mental positif terhadap proses demokrasi yang dinamis di Tanah Air,” tambah Puan.
Terakhir Puan mengingatkan agar pemuda dapat terus meningkatkan semangat gotong royong antar sesama karena akan menajdi peredam di tengah berbagai perbedaan.“Semangat Gotong Royong merupakan fondasi untuk membangun harmoni dan meredakan sikap intoleransi,” tutup Puan. Mohar
NERACA Semarang - Pakar keamanan siber Dr. Pratama Persadha mengatakan bahwa ruang siber telah menjadi medan perang modern yang memperlihatkan…
NERACA Kediri - Penjabat Wali Kota Kediri Zanariah mengungkapkan bahwa terciptanya reformasi birokrasi yang baik dapat mendorong keberhasilan pembangunan daerah.…
NERACA Jakarta - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr. Hasto Wardoyo mengatakan bahwa audit kasus stunting penting…
NERACA Semarang - Pakar keamanan siber Dr. Pratama Persadha mengatakan bahwa ruang siber telah menjadi medan perang modern yang memperlihatkan…
NERACA Kediri - Penjabat Wali Kota Kediri Zanariah mengungkapkan bahwa terciptanya reformasi birokrasi yang baik dapat mendorong keberhasilan pembangunan daerah.…
NERACA Jakarta - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr. Hasto Wardoyo mengatakan bahwa audit kasus stunting penting…