Bappebti Gembleng Calon Pengelola Gudang SRG

 

 

NERACA

 

Jakarta - Selama satu bulan 52 orang peserta digembleng dalam pelatihan Sistem Resi Gudang (SRG) yang diselenggarakan oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan. Mereka datang dari 13 daerah di Indonesia, antara lain Toli-toli, Wonogiri, Kediri, Lampung, Kupang dan Pasaman Barat. Para pesertanya adalah pengurus Koperasi, Perusahaan Daerah dan Perusahaan Swasta, terbagi dalam dua kelompok, yakni kelompok manajerial dan kelompok teknis yang masing-masing dilatih selama 2 minggu.

“Ini merupakan terobosan baru yang kami lakukan dalam menciptakan SDM calon pengelola gudangyang memiliki kompetensi sekaligus mengatasi keterbatasan kelembagaan pengelolaan gudang SRG di daerah,” ujar Kepala Biro Pembinaan dan Pengawasan Sistem Resi Gudang (SRG) dan Pasar Lelang Komoditi (PLK) Bappebti, Retno Rukmawati usai penutupan pelatihan, Jumat (15/9).

Dibandingkan dengan pelatihan sebelumnya Pelatihan Bimbingan Teknis Calon Pengelola Gudang SRG kali ini memang berbeda, baik dari segi waktu maupun materi pelatihan. Para peserta yang nantinya akan menjadi pengelola gudang SRG tidak hanya dilatih di dalam kelas, tapi juga belajar di lapangan di gudang SRG Cianjur, Jawa Barat, yang merupakan salah satu pengelola gudang SRG terbaik di Indonesia.

“Usai pelatihan ini mereka harus sudah bisa menerbitkan Resi Gudang,” tambah Retno mengenai target yang ingin dicapai dari pelatihan ini. Bappebti memang lebih serius menggarap Sistem Resi Gudang (SRG) karena manfaat besar dari sistem ini, tidak hanya meningkatkan nilai jual komoditi petani tapi SRG ini juga mendorong petani untuk bersikap dan bertindak sebagai seorang pebisnis.

Melalui pelatihan intensif seperti ini Bappebti menginginkan para pengelola gudang SRG di berbagai daerah menjadi lebih profesional. “Target kami setelah pelatihan selesai adalah segera menerbitkan Resi Gudang dan kami akan lakukan hal itu pada akhir Oktober mendatang. Kami yakin bisa karena bank di daerah kami sudah mendukung, begitu juga pihak-pihak terkait lainnya. Malah sekarang kami diburu-buru untuk terbitkan Resi Gudang,” ujar Hendra Jaya, peserta dari KUD Anuta Karya, Toli-toli, Sulawesi Tengah.

Hendra menjelaskan komoditi yang dikembangkan dalam SRG di Toli-toli adalah beras, baik beras konvensional maupun beras organik. Ia memberi gambaran potensi beras di Kecamatan Galang saja, dimana ia tinggal, terdapat areal 4.600 ton sawah dengan hasil panen 9.000 ton pada setiap musim panen. Dengan potensi seperti itu hendra yakin SRG akan berkembang pesat di Toli-toli karena kabupaten ini menjadi penghasil beras utama.

Hal yang sama diungkapkan Mahmud Syah Khoiruddin dari Wonogiri, Jawa Tengah. Petani muda usia 20 tahunan ini mengaku sekarang tidak takut lagi untuk menjalankan SRG, karena sudah mendapat bekal pengetahuan baik teori maupun praktek di lapangan tentang SRG. “Sekarang kami jadi yakin bisa mengelola gudang yang ada dengan kapasitas 1.500 ton di daerah kami. Januari tahun 2018 kami siap terbitkan Resi Gudang pertama,” ujar Mahmud dari PT Pengayom Petani Sejagad yang juga sedang giat mengelola pertanian organik di Wonogiri.

Seperti diungkapkan Kabag Penguatan dan Pemberdayaan SRG, Yuli Edi Subagio, dalam rangkaian pelatihan ini para peserta diberi pemahaman secara komprehensif tentang SRG, baik teknis pengelolaan gudang, operasional informasi SRG, penyusunan laporan sampai pengembangan usaha melalui SRG. “Kami juga membahas kasus-kasus yang timbul dalam pengelolaan gudang SRG, sehingga para peserta segera bisa mencari solusi manakala mereka menemui masalah pada pelaksanaan SRG di daerah mereka masing-masing,” ujar Yuli Edi Subagio.

Ditambahkan setelah pelatihan para peserta tetap dibimbing oleh Bappebti dan diberi penugasan yang harus diselesaikan untuk bisa menerbitkan Resi Gudang. Jika setelah evaluasi mereka tidak berhasil melaksanakan tugas peserta bisa dinyatakan gugur sebagai pengelola gudang SRG.

 

BERITA TERKAIT

Jokowi Resmikan Sejumlah Infrastruktur di Sulawesi Tengah Pasca Bencana, Termasuk Huntap yang Dibangun Waskita

Jokowi Resmikan Sejumlah Pembangunan Infrastruktur di Sulawesi Tengah Pasca  Bencana, Termasuk Huntap yang Dibangun Waskita NERACA Jakarta - Jokowi Resmikan…

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital NERACA Banyuwangi - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Jokowi Resmikan Sejumlah Infrastruktur di Sulawesi Tengah Pasca Bencana, Termasuk Huntap yang Dibangun Waskita

Jokowi Resmikan Sejumlah Pembangunan Infrastruktur di Sulawesi Tengah Pasca  Bencana, Termasuk Huntap yang Dibangun Waskita NERACA Jakarta - Jokowi Resmikan…

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital NERACA Banyuwangi - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…