Produksi Palawija di Lebak Capai 26.100 Ton

Produksi Palawija di Lebak Capai 26.100 Ton

NERACA

Lebak - Produksi komoditas palawija di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, sampai Agustus 2017 mencapai 26.100 ton dari luas tanam 6.435 hektare.

"Kami optimistis produksi palawija di daerah ini cukup menyumbangkan ketahanan pangan masyarakat," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Dede Supriatna di Lebak, Kamis (14/9).

Pemerintah daerah mendorong petani terus meningkatkan produksi komoditas pertanian palawija guna meningkatkan pendapatan ekonomi juga memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Saat ini, prosfek budi daya tanaman palawija cukup menjanjikan karena permintaan pasar cenderung meningkat. Karena itu, petani yang awalnya menanam palawija sebagai budaya atau kebiasaan. Namun, harus mampu dijadikan petani usaha sehingga meningkatkan pendapatan unggulan ekonomi masyarakat.

Selama ini, kebutuhan palawija masih didatangkan dari luar daerah sehingga petani dapat menjadikan usaha yang bisa menghasilkan pendapatan ekonomi keluarga. Apalagi, peluang pasar palawija cukup terbuka,terlebih Kabupaten Lebak sebagai daerah penyangga Ibukota Negara, DKI Jakarta."Kami yakin permintaan pasar cukup tinggi untuk kebutuhan produksi palawija dan ubi-ubian," ujar dia menjelaskan.

Dede mengajak petani agar memperluas dan mengembangkan tanaman palawija sehingga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi. Produksi palawija yang terdiri atas enam komoditas itu sampai Agutus 2017 mencapai 26.100 ton dengan luas lahan garapan 6.435 hektare dan panen seluas 2.525 hektare.

Dari produksi 26.100 ton antara lain jagung 2.839 ton, kedelai 183 ton, kacang tanah 339 ton, kacang hijau 21 ton, ubi kayu 18.896 ton, dan ubi jalar 3.823 ton."Kami minta petani terus tingkatkan produksi palawija," kata dia.

Ditempat terpisah, Kepala Seksi Padi dan Palawija Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Deni Iskandar mengatakan, pihaknya menargetkan produksi jagung di 2017 sebanyak 210.000 ton dengan luas tanam 30.000 hektare tersebar di 28 kecamatan di daerah itu.

Para petani yang mendapat bantuan program Upsus pertanian jagung dengan menerima benih jagung sebanyak 15 kilogram per hektare dengan pupuk urea 50 kilogram per hektare. Berdasarkan pemantauan di lapangan, saat ini tanaman jagung hibrida yang ditanam petani tumbuh subur dan hijau. Bahkan, petani Desa Bulakan Kecamatan Gunungkencana sudah panen perdana seluas 300 hektare. Ant

 

BERITA TERKAIT

Chairil Anwar, Sutardji Calzoum Bachri, Denny JA: Tiga Penyair yang Melakukan Lompatan Besar Dunia Puisi Indonesia

NERACA Jakarta - Dosen dan penyair DR Ipit Saefidier Dimyati menilai di Indonesia ada tiga penyair yang melakukan lompatan besar…

LKPJ Program APBD 2023 Kota Depok: - DPRD Nilai Positif Kinerja TAPD Bisa Raih WTP ke-14

NERACA Depok - DPRD Kota Depok bersama alat kelengkapan dewannya, dalam proses pembahasan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Tim Anggaran…

Sri Agustin, Nasabah Mekaar Yang Dipuji Jokowi Berbagi Tips Eksis Jalani Usaha Sambel

NERACA Jakarta – Masih ingat Sri Agustin, pemilik merek sambel Wanstin yang dipuji Presiden Jokowi saat menyapa 3.000 nasabah PNM…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Chairil Anwar, Sutardji Calzoum Bachri, Denny JA: Tiga Penyair yang Melakukan Lompatan Besar Dunia Puisi Indonesia

NERACA Jakarta - Dosen dan penyair DR Ipit Saefidier Dimyati menilai di Indonesia ada tiga penyair yang melakukan lompatan besar…

LKPJ Program APBD 2023 Kota Depok: - DPRD Nilai Positif Kinerja TAPD Bisa Raih WTP ke-14

NERACA Depok - DPRD Kota Depok bersama alat kelengkapan dewannya, dalam proses pembahasan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Tim Anggaran…

Sri Agustin, Nasabah Mekaar Yang Dipuji Jokowi Berbagi Tips Eksis Jalani Usaha Sambel

NERACA Jakarta – Masih ingat Sri Agustin, pemilik merek sambel Wanstin yang dipuji Presiden Jokowi saat menyapa 3.000 nasabah PNM…