Aksi Beli Investor Bawa IHSG Menguat

NERACA

Jakarta – Mengakhiri perdagangan Kamis sore (14/9), indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 6,268 poin (0,11%) ke 5.852,002. Indeks LQ45 bertambah 0,033 poin (0,01%) ke 596,927. Saham-saham unggulan di sektor tambang, infrastruktur dan manufaktur dilepas investor asing. Asing pun mencatat net sell sebesar Rp 432,61 miliar.

Penguatan terbatas IHSG diikuti penguatan 6 sektor saham. Saham sektor pertanian naik paling tinggi sebesar 1,04%. Sebanyak 167 saham menguat, 157 saham melemah, 116 saham stagnan. Total frekuensi perdagangan hingga sore ini sebanyak 381.747 kali transaksi, volume perdagangan sebanyak 9,5 miliar lembar saham dengan nilai Rp 7,2 triliun.

Saat IHSG menguat, bursa-bursa Asia sore ini justru kompak bergerak negatif. Saham-saham yang masuk jajaran top gainers di antaranya adalah Gudang Garam (GGRM) naik Rp 3.675 ke Rp 69.250, Chandra Asri (TPIA) naik Rp 775 ke Rp 22.400, Roda Vivatex (RDTX) naik Rp 500 ke Rp 6.950, Multi Bintang (MLBI) naik Rp 300 ke Rp 14.400. Saham-saham yang masuk jajaran top losers di antaranya adalah, Plaza Indonesia (PLIN) turun Rp 450 ke Rp 4.000, United Tractors (UNTR) turun Rp 375 ke Rp 30.000, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 275 ke Rp 18.925, dan Mitra Adiperkasa (MAPI) turun Rp 200 ke Rp 6.950.

Di awal perdagangan, IHSG dibuka menguat 5,87 poin atau 0,10% menjadi 5.851,60 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 0,58 poin (0,06%) menjadi 973,93 poin.”Sentimen domestik yang masih terbilang kondusif menjadi katalis positif bagi pasar saham," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities, Nico Omer Jonckheere.

Dia mengatakan bahwa pelaku pasar optimistis penyerapan belanja pemerintah untuk infrastruktur akan lebih fokus pada triwulan III maupun IV, kondisi itu menjaga fundamental ekonmi nasional tetap kondusif. Sementara dari eksternal, lanjut dia, pelaku pasar masih mencermati konflik di semenanjung Korea. Pasar masih mewaspadai konflik itu karena berpotensi dapat mempengaruhi ekonomi global.

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menambahkan bahwa laju IHSG relatif terbatas menyusul kebijakan pemerintah yang akan mengatur harga acuan batubara.”Akan adanya pengaturan dari pemerintah terkait harga acuan batubara untuk memenuhi kebutuhan PLN membuat sektor properti dan pertambangan berpotensi menjadi pemberat laju IHSG," paparnya.

Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei naik 46,72 poin (0,24%) ke 19.912,38, indeks Hang Seng melemah 2,06 poin (0,01%) ke 27.892,02, dan Straits Times melemah 0,87 poin (0,03%) ke posisi 3.228,43.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…