Volume Produksi Turun 18,1% - ITMG Diyakini Mampu Mengejar Target

NERACA

Jakarta – Meskipun volume produksi dan penjualan tambang di semester satu turun, namun pelaku pasar masih melihat optimisme pada kinerja PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG). Analis PT Ciptadana Sekuritas Asia, Kurniawan Sudjatmiko meyakini, kondisi tersebut akan membaik pada semester kedua. Dengan intensitas hujan yang mulai mereda, kemungkinan ITMG mampu mengejar tingkat produksi dan volume penjualan batubara. Diperkirakan perseroan bisa memenuhi target produksi yang ditetapkan sekitar 25,5 juta ton.“Dengan naiknya produksi maka volume penjualan juga akan mengikuti,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Selain potensi perbaikan produksi batubara, ia melihat adanya peluang penguatan harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) ITMG pada semester II. Kalau pada semester pertama terjadi peningkatan sekitar 1,5% menjadi US$ 68,5 per ton, maka di paruh kedua akan menguat menjadi US$ 70 per ton.”Permintaan batubara berkalori tinggi dari Jepang dan China adalah alasan utama untuk ketahanan dari ASP perseroan,” imbuhnya.

Sebagai informasi, ITMG mencatatkan penurunan volume produksi. Dimana perusahaan hanya mampu menghasilkan 10,4 juta ton batubara atau menurun 18,1% dari periode yang sama tahun 2016. Sedangkan volume penjualan juga menurun menjadi 10,9 juta ton. Tahun ini, perseroan menganggarkan belanja modal (capex) sebesar US$ 60,3 juta. Nilai capex itu meningkat dari tahun lalu, sebesar US$ 22 juta.

Nantinya, belanja modal terbesar yakni US$ 22,2 juta diberikan untuk membangun infrastruktur anak usahanya, PT Trubaindo Caal Mining, termasuk untuk peralatan dan perlengkapan mesin. Lalu, sisanya diberikan untuk PT Indominco Mandiri sebesar US$ 10,6 juta, PT Bharinto Ekatama sebesar US$ 6,6 juta dan PT Tambang Raya Usaha Tama US$ 20,1 juta.

Perseroan juga menargetkan produksi batubara sebesar 25,5 juta ton, stagnan dari tahun lalu yang sebesar 25,6 juta ton. Tambang Kitadin-Embalut dan Jorong yang cadangannya sudah terbatas, tetap akan memproduksi batubara masing-masing sebesar 1,1 juta ton dan 1,2 juta ton. Disamping itu,  perseroan juga masih mengincar beberapa tambang batubara baru di daerah Kalimantan untuk menambah jumlah cadangan batubaranya. Sementara itu volume penjualan diprediksi mencapai 27 juta ton. Dari angka itu, sekitar 61% penjualan sudah terkontrak.

Meski produksinya masih stagnan, ITMG menaksir margin laba bersih yang lebih tinggi pada tahun ini. Pasalnya, perseroan masih akan menerapkan strategi efisiensi dan memprediksi harga jual rata-rata (ASP) akan lebih tinggi dari tahun lalu.

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…