Perpustakaan Keliling Milik PT TPP - Merubah Ekonomi Rakyat Lewat Melek Literasi

Membaca adalah jendela dunia untuk meningkatkan ilmu pengetahuan lebih luas. Namun ironisnya, minat baca masyarakat Indonesia dibanding negara Asia lainnya sangat di bawah rata-rata. Kondisi ini diperparah dengan lingkungan yang belum mendukung dalam meningkatkan budaya baca. Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Gerakan Permasyarakat Minat Baca (GPMB), Bambang Supriyo Utomo mengatakan, rata-rata secara nasional, survei dari Unesco tak sampai satu judul (buku) per orangnya per tahun (yang dibaca). “Ini di luar buku pelajaran, tapi buku bebas," ujarnya.

Hal yang sangat berbeda dengan yang terjadi di Malaysia misalnya. Setiap orang di Malaysia bisa menghabiskan tiga judul buku bacaaan per tahunnya. "Apalagi untuk negara maju seperti Jepang. Bisa di atas lima sampai 10 buku per tahun per orangnya," tuturnya.

Untuk meningkatkan minat baca ini, kendala yang dihadapi di antaranya adalah dukungan fasilitas. Keberadaan bacaan masih kurang dekat dengan orangnya. Toko buku pun lebih banyak berada di perkotaan. Sementara, di pedesaan sangat sulit ditemui. Berangkat dari kepedulian terhadap rendahnya minat baca di masyarakat dengan berbagai kendala yang ada, membuat perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Tunggal Perkasa Plantation di Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau meluncurkan kegiatan perpustakaan keliling untuk meningkatkan minat baca  masyarakat.”Peluncuran perpustakaan keliling ini merupakan tanggung jawab sosial perusahaan atau program corporate social responsibility (CSR) untuk bidang pendidikan," kata Humas CDO PT Tunggal Perkasa Plantation (TPP), Dede Putra di Rengat, kemarin.

Dia mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan oleh tim guru SDS 023 Astra Agro Lestari yang dipimpin oleh Sarwoko, sejalan dengan program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indragiri Hulu (Inhu) yaitu Melek Literasi sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat. PT TPP berharap mampu meningkatkan minat baca siswa maupun warga dilingkungan perusahaan, selain dengan harapan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di daerah setempat, program Perpustakaan Keliling (PK) ini dilaksanakan setiap minggu yang jatuhnya pada Sabtu dengan sasaran utama seluruh sekolah yang ada di Kecamatan Lirik, Pasir Penyu Sungai Lala dan kecamatan lainnya.

Dinilai Tepat Sasaran

Menurutnya, saasaran perpustakaan keliling adalah sekolah yang ada di wilayah tersebut. Nantinya, ada sejumlah sekolah telah didatangi perpustakaan keliling salah satunya SDS Muhammadiyah Lirik, kedatangan tim perpustakaan disambut meriah oleh anak sekolah dan guru. Perusahaan perkebunan yang sudah beroperasi lama di wilayah Inhu sangat yakin begitu besar manfaat dari kegiatan yang dilakukan, bahkan selama ini program CSR dikenal sangat tepat sasaran.

Kedepannya, kata Dede, program CSR akan lebih digiatkan lagi. Sementara respon masyarakat Indragiri Hulu cukup antusias dan menyampaikan bangga atas kesuksesan PT TPP dalam mengelola program kemasyarakatan, khususnya dilingkungan kerja perusahaan.”Kami mereson positif kinerja pihak perusahaan, PT TPP salah satu perusahaan yang merubah ekonomi masyarakat,"ujarnya.

Karena itu, apa yang dilakukan oleh pihak perusahan tersebut hendaknya dicontoh oleh pemilik modal lainnya yang mengaisrezeki diwilayah Indragiri Hulu. Asal tahu saja, pemerintah pusat menyakini lewat kerjasama sinergis pemerintah daerah dengan pihak swasta melalui pembanguan infrastruktur perpustakaan atau perpustakaan keliling bisa menekan angka buta huruf dan bahkan bisa meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Central Connecticut State University tentang Most literate nations in the world pada 2016 lalu. Indonesia menempatkan posisi 60 dari 61 negara. Indonesia hanya satu tingkat lebih baik dari Republik Botswana, sebuah negara di Afrika, dalam hal literasi.

Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan Dikmas) Kemdikbud, Harris Iskandar pernah bilang, sebagai upaya dalam menumbuhkan minat membaca dan menulis di Indonesia, pemerintah terus meningkatkan minat baca melalui berbagai kegiatan. Salah satunya, gerakan literasi nasional yang terus-menerus digalakkan dan mengadakan festival seperti ASEAN Literary Festival. Ajang ini telah digelar selama empat kali.”Meski angka melek huruf kita tinggi, namun minat baca dan daya baca kita masih rendah. Kita hanya setingkat lebih baik dari negara Botswana,” kata Harris.

Harris menambahkan, kenyataan tersebut mendorong pihaknya untuk terus berjuang. Pasalnya, buta huruf dan kemiskinan memiliki hubungan sangat nyata. Untuk itu, pihaknya melalui berbagai cara untuk mengentaskan buta huruf di desa-desa dan kantong-kantong kemiskinan.

BERITA TERKAIT

Ikuti Instruksi Boikot dari MUI - Produk Terafiliasi Bisa di Akses Via Web dan Aplikasi

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan tidak punya otoritas mengeluarkan daftar produk terafiliasi Israel, namun tetap mendorong konsumen Muslim agar aktif…

Gelar Charity Program di Panti - Sharp Greenerator Tularkan Kepedulian Lingkungan

Membangun kepedulian pada lingkungan sejak dini menjadi komitmen PT Sharp Electronics Indonesia. Kali ini melalui Sharp Greenerator komunitas anak muda…

Melawan Perubahan Iklim dengan Sedekah Pohon

Momentum Ramadan sebagai bulan yang pernuh berkah tidak hanya menyerukan untuk berbagi kepada sesama, tetapi juga pada lingkungan. Hal inilah…

BERITA LAINNYA DI CSR

Ikuti Instruksi Boikot dari MUI - Produk Terafiliasi Bisa di Akses Via Web dan Aplikasi

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan tidak punya otoritas mengeluarkan daftar produk terafiliasi Israel, namun tetap mendorong konsumen Muslim agar aktif…

Gelar Charity Program di Panti - Sharp Greenerator Tularkan Kepedulian Lingkungan

Membangun kepedulian pada lingkungan sejak dini menjadi komitmen PT Sharp Electronics Indonesia. Kali ini melalui Sharp Greenerator komunitas anak muda…

Melawan Perubahan Iklim dengan Sedekah Pohon

Momentum Ramadan sebagai bulan yang pernuh berkah tidak hanya menyerukan untuk berbagi kepada sesama, tetapi juga pada lingkungan. Hal inilah…