BPBD Lebak: 609 KK Peroleh Air Bersih

BPBD Lebak: 609 KK Peroleh Air Bersih

NERACA

Lebak - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten, Kaprawi menyebutkan sebanyak 609 kepala keluarga (KK) memperoleh pasokan air bersih akibat kekeringan di daerah itu.

"Kami menyalurkan pasokan air bersih kepada warga yang mengalami kekeringan," kata Kaprawi saat dihubungi di Lebak, Senin (11/9).

Selama ini, BPBD Lebak menyalurkan pasokan air bersih di Kecamatan Leuwidamar dan Kecamatan Wanasalam. Kedua kecamatan itu merupakan daerah rawan kekeringan dan jika musim kemarau dipastikan krisis air bersih.

Lebih ironisnya, kata dia, Kecamatan Leuwidamar sebagai daerah hulu air di Provinsi Banten dengan adanya hutan lindung di kawasan Gunung Kendeng Badui. Kemungkinan kekeringan yang terjadi di daerah itu akibat kerusakan alam. Karena itu, pihaknya berharap masyarakat dapat melestarikan gerakan penghijauan agar serapan air bawah tanah melimpah dan jika kemarau tidak terjadi krisis air bersih.

"Kami mendorong masyarakat melestarikan lahan dan hutan sebagai investasi berkelanjutan dan tidak dilakukan kerusakan sehingga bisa menimbulkan bencana keekringan," ujar dia.

Menurut dia, BPBD kini menyalurkan pasokan air bersih sesuai dengan pengajuan kecamatan sebanyak 609 KK diantaranya Kecamatan Leuwiamar 126 KK dan Kecamatan Wanasalam 483 KK. Pasokan air bersih didatangkan air dari PDAM Kabupaten Lebak dengan kerja sama BPBD setempat.

Saat ini, BPBD setempat menyiagakan empat truk tangki untuk mendistribusikan bantuan kepada warga yang dilanda krisis air bersih. Keempat truk yang disiagakan menyalurkan pasokan air bersih dengan kapasitas mencapai 6.000 liter per truk."Kami minta warga mengantre menerima pasokan air bersih agar berjalan tertib dan tidak saling berebutan," kata dia menjelaskan.

Ia mengatakan, saat ini, warga yang mengalami krisis air bersih kemungkinan bisa bertambah dan meluas ke daerah lain, sebab curah hujan di daerah itu belum turun. Bahkan, laporan relawan wilayah Lebak bagian utara, tengah dan selatan mulai kesulitan air bersih akibat kekeriangan yang berkepanjangan. Namun, pasokan air bersih masih didapati dari daerah aliran sungai maupun sumber mata air dengan berjalan kaki hingga dua sampai enam kilometer.

BPBD meminta kepala desa segera melaporkan jumlah kepala keluarga yang mengalami krisis air bersih."Kami siap membantu masyarakat setelah adanya pengajuan jumlah KK yang mengalami kesulitan air bersih karena menggunakan dana pemerintah," kata dia. Ant

 

BERITA TERKAIT

MenKopUKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM

NERACA Bali – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group…

Dishub Kota Sukabumi Tangani Puluhan Kerusakan PJU

NERACA Sukabumi - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi menerima laporan kerusakan Penerangan Jalan Umum (PJU) sebanyak 49 aduan yang tersebar…

Pemkot Tangerang Ajak Perusahaan Multinasional Tanam Modal Investasi

NERACA Tangerang - Pemerinta Kota Tangerang, Banten mengajak perusahaan multinasional untuk menanamkan modal bisnisnya karena Kota Tangerang memiliki tren positif pengembangan investasi.…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

MenKopUKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM

NERACA Bali – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group…

Dishub Kota Sukabumi Tangani Puluhan Kerusakan PJU

NERACA Sukabumi - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi menerima laporan kerusakan Penerangan Jalan Umum (PJU) sebanyak 49 aduan yang tersebar…

Pemkot Tangerang Ajak Perusahaan Multinasional Tanam Modal Investasi

NERACA Tangerang - Pemerinta Kota Tangerang, Banten mengajak perusahaan multinasional untuk menanamkan modal bisnisnya karena Kota Tangerang memiliki tren positif pengembangan investasi.…