Kejar Target Penjualan US$ 81 Juta - Tirta Mahakam Buka Pasar Ekspor Australia

NERACA

Jakarta – Perluas penetrasi pasar ekspor, perusahaan manufaktur kayu PT Tirta Mahakam Resource Tbk (TIRT) bakal membuka pasar ekspor baru selain Eropa. Rencananya, perseroan membidik pasar ekspor Australian dan diharapkan dengan tujuan pasar ekspor baru ini target penjualan kayu atau ekspor sebanyak 133.000 m3 atau sekitar US$ 81.500.000 bisa terealisasi.

Perseroan mengungkapkan, niat membuka pasar ekspor Australia muncul setelah Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) mulai membuka pasar ekspor kayu ke Australia. Djohan Surja Putra, Corporate Secretary Tirta Mahakam Resource mengatakan, dibukanya keran ekspor kayu ke Australia menjadi sentimen positif bagi bisnis TIRT. "Memang ada niat untuk promote polyter plywood ke Australia," kata Djohan di Jakarta, kemarin.

Alasan Djohan berniat masuk ke pasar Australia adalah karena kebutuhan spesifikasi kayu di pasar Australia hampir sama dengan Jepang. Maklum, Jepang sudah lama menjadi tujuan ekspor yang menyumbang kontribusi cukup besar pada pendapatan TIRT. Djohan menambahkan, saat ini permintaan polywood dari Jepang relatif stabil. "Diperkirakan jumlah permintaan polywood sama dengan tahun lalu, sebesar 225.000 m3 per bulan atau sekitar 2.700.000 m3 per tahun untuk all types of polywood," kata Djohan.

Saat ini total negara tujuan ekspor TIRT adalah Jepang, Jerman, Inggris, India, Filipina dan Amerika Serikat. Selain ekspansi ekspor, TIRT juga meluncurkan produk baru. "Saat ini produk barunya marine plywood sedang dalam proses sertifikasi," kata Djohan.

Produk lain yang sudah dipasarkan yaitu floorbase, general plywood, concrete panel, blockboard, polyester plywood dan polyester blackboard. Pengembangan produk dalam penggunaan bahan dasar kayu juga dlakukan. Saat ini TIRT sedang menggunakan kayu sengon sebagai bahan pembuatan blockboard. Djohan mengatakan penggunaan kayu sengon bertujuan untuk menghasilkan produk yang tebal dan ringan.

Selain itu, TIRT juga sedang mengembangkan produk polyester sebagai produk berjenis premium. Menurut Djohan, saat ini di Indonesia baru ada tiga pabrik yang mampu membuatnya. Djohan meyakini prospek bisnis TIRT masih menjanjikan. Faktor pendorongnya adalah substitusi produk yang belum berkembang dengan baik. Pasokannya juga semakin berkurang. "Supply dari Malaysia berkurang karena mereka kesulitan raw material, hal ini bisa menjadi katalis positif," kata Djohan.

Selain itu, permintaan kayu untuk produk spesial juga diperkirakan akan terus mengalami kenaikan.  Tercatat di semester pertama 2017, TIRT membukukan laba bersih Rp 10,13 miliar, turun 85,74% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sementara pendapatan bersih TIRT mencapai Rp 342,69 miliar atau turun 21,06%. Tahun ini, perseroan menganggarkan belanja modal Rp 10 miliar yang berasal dari kas internal. TIRT akan menggunakan seluruh dana untuk biaya perawatan mesin.  

 

BERITA TERKAIT

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

Metropolitan Land Raup Laba Bersih Rp417,6 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) membukukan laba bersih Rp417,6 miliar pada tahun 2023 atau tumbuh…

Elang Mahkota Akuisisi Carding Aero Rp704,14 Miliar

NERACA Jakarta -Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) melalui anak usahanya PT Roket Cipta Sentosa (RCS) melaksanakan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

Metropolitan Land Raup Laba Bersih Rp417,6 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) membukukan laba bersih Rp417,6 miliar pada tahun 2023 atau tumbuh…

Elang Mahkota Akuisisi Carding Aero Rp704,14 Miliar

NERACA Jakarta -Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) melalui anak usahanya PT Roket Cipta Sentosa (RCS) melaksanakan…