Sukses Mengelola Bank Sampah - Program CSR PJB "Dicontek" Perusahaan Listrik Laos

Dinilai memiliki kesamaan dan letak geografisnya yang tidak jauh dengan Indonesia, perusahaan listrik dari Laos, Electricite Du Laos (EDL) mengunjungi Unit Pembangkit (UP) milik Pembangkit Jawa Bali (PJB) di Gresik guna mempelajari program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan perusahaan.

Environment Division Manager EDL, Viloxi Thirovong mengatakan, awal mula terjadinya kunjungan perusahaannya ke PJB ialah antara EDL dan PJB dalam satu organisasi pembangkit yang sama di Asia Tenggara yakni Hapua.”Kami tergabung di Hapua, jadi komunikasi terjalin di situ. Dalam asosiasi ini kami sering melakukan kerja sama seperti training. Kebetulan dalam pertemuan terakhir itu membahas kerja sama CSR. Dalam pertemuan itu direncakan adanya kunjungan dari kami ke PJB," kata Viloxi di Gresik, kemarin.

Viloxi mengakui tertarik dengan pengolahan limbah dan bank sampah yang dilakukan oleh PJB. Untuk itu, dirinya tak menutup kemungkinan akan ada kerja sama antara kedua belah pihak terkait program CSR.”Kami juga melakukan kegiatan agrikultur di daerah Laos. Kemudian agrowisata. Jadi masyarakat bisa memanfaatkan sumber daya yang ada di waduk untuk memancing dan wisata. Itu salah satu CSR yang kami lakukan," tuturnya.

Dia menjelaskan, sebelum melakukan kunjungan ke PJB Indonesia, EDL telah mengunjungi Thailand, Vietnam dan Malaysia. Sementara CSR dan Corporate Communication Manager PJB, Heri Supriyanto menyatakan, kunjungan yang dilakukan EDL ini menjadi suatu kehormatan bagi pihaknya.”Kunjungan ini suatu kehormatan karena bukan saja kunjungan tapi juga pengakuan bahwasannya CSR bisa dijadikan studi banding. CSR kita diakui tak hanya dari Indonesia tapi juga negara tetangga," kata Heri.

Heri mengungkapkan, sebelumnya PJB mendapat penghargaan tingkat regional di Asia Tenggara dan menurutnya itu yang menjadikan EDL tertarik melakukan tudi banding ke PJB. Soal keberhasilan PJB dalam pengolahan limbah dan bank sampah yang dilakukan PJB di Gresik, dirinya menyatakan dahulu daerah tersebut kurang bersih atau kumuh. "Lalu kami berinisiatif untuk mengelola bank sampah, namun itu tidak mudah karena perlu mengedukasi masyarakat untuk sadar sampah," ungkapnya.

Dari beberapa tahapan yang dilakukan, kata dia, akhirnya masyarakat mau diajak mengelola sampah. Dia bersyukur dari olahan sampah bisa untuk mendukung pendidikan anak-anak dengan didirikan PAUD. Sementara ibu-ibu bisa membuat kerajinan berbahan olahan sampah saat menunggu anaknya. Selain kunjungan ke Unit Pembangkit yang ada di Gresik, rombongan EDL juga akan melihat Unit Pembangkit yang ada di Paiton, Jawa Timur.

 

BERITA TERKAIT

Waskita Gelar Doa Bersama dan Beri Santunan Anak Yatim Piatu

  Waskita Gelar Doa Bersama dan Beri Santunan Anak Yatim Piatu NERACA Jakarta - Di bulan suci Ramadhan PT Waskita…

50 Tahun Nestle MILO - Donasikan 500 Ribu Gelas MILO Bagi Anak Indonesia

Rayakan hari jadi ke-50 dan juga juga memperingati bulan Ramadan, Nestlé MILO bekerja sama dengan Foodbank of Indonesia (FOI) mengadakan…

Boikot Produk Terafiliasi Israel - Pendapatan Merek Global Makin Tergerus

Gerakan boikot konsumen muslim sebagai protes atas pembersihan etnis yang dilakukan militer Israel di Gaza, Palestina, bukannya surut malah makin…

BERITA LAINNYA DI CSR

Waskita Gelar Doa Bersama dan Beri Santunan Anak Yatim Piatu

  Waskita Gelar Doa Bersama dan Beri Santunan Anak Yatim Piatu NERACA Jakarta - Di bulan suci Ramadhan PT Waskita…

50 Tahun Nestle MILO - Donasikan 500 Ribu Gelas MILO Bagi Anak Indonesia

Rayakan hari jadi ke-50 dan juga juga memperingati bulan Ramadan, Nestlé MILO bekerja sama dengan Foodbank of Indonesia (FOI) mengadakan…

Boikot Produk Terafiliasi Israel - Pendapatan Merek Global Makin Tergerus

Gerakan boikot konsumen muslim sebagai protes atas pembersihan etnis yang dilakukan militer Israel di Gaza, Palestina, bukannya surut malah makin…