Perekonomian Indonesia 2017 Terus Dikawal Tetap Membaik

 

NERACA

Medan - Pertumbuhan ekonomi Indonesia 2017 membaik dibandingkan 2015 dan 2016, namun perlu terus dikawal karena banyak faktor yang bisa menghambat seperti harga komoditas.

Membaiknya pertumbuhan ekonomi 2017 itu merupakan salah satu kesimpulan dalam Seminar Forum Ekonomi Kementerian Keuangan RAPBN 2018 dengan topik Pemerataan Pembangunan Yang Berkeadilan di Medan, Rabu (6/9) yang dihadiri berbagai kalangan.

Seminar yang bertujuan memberikan pemahaman mengenai pengelolaan APBN itu menampilkan pembicara Kepala Pusat Kebijakan Pendapatan Negara Kementerian Keuangan RI, Rofyanto Kurniawan, Kemudian Direktorat Penyusunan APBN Direktorat Jenderal Anggaran Kemenkeu, Didik dan Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Wahyu Ario Pratomo.

"Membaiknya perekonomian Indonesia di 2017 tercermin dari pertumbuhan ekonomi di kuartal II yang semakin bagus," ujar Kepala Pusat Kebijakan Pendapatan Negara Kementerian Keuangan RI, Rofyanto Kurniawan .

Dengan fakta itu, kata dia, diperkirakan target pertumbuhan ekonomi nasional bisa mencapai 5,2 persen dari 2016 yang sebesar 5,02 persen. Pertumbuhan ekonomi nasional yang membaik di 2017 itu sendiri didorong membaiknya harga komoditas, inflasi yang tren turun dan termasuk pembangunan infrastruktur oleh pemerintah."Harus diakui ketergantungan terhadap komoditas juga menjadi salah satu ancaman karena harga yang fluktuasi," kata dia.

Dia memberi contoh pada 2015, saat harga minyak mentah turun, harga komoditas melemah sehingga menggangu pertumbuhan ekonomi di tahun itu."Jadi memang masih harus dikawal dan kerja keras untuk bisa mencapai target pertunbuhan ekonomi tahun ini yang 5,2 persen," ungkap dia.

Apalagi, kata dia, ditengah perekonomian beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Eropa serta Republik Rakyat Tiongkok yang membaik, sebaliknya di negara lain khususnya Asia naik melambat bahkan ada yang stagnan."Jadi mungkin pertumbuhan ekonomi kita (Indonesia) tetap tumbuh tetapi tidak kuat dengan harapan target 5,2 persen bisa tercapai," ujarnya seperti dikutip Antara.

Sementara Kepala Sub Direktorat Penyusunan Anggaran Belanja Negara Direktorat Jenderal Anggaran, Didik yang membawa makalah tentang Sosialisasi RAPBN 2018, Didik Kusnaini menegaskaan, untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tahun ini perlu kerja keras.

Mulai dari mengawal belanja APBN secara tepat sasaran, berupaya maksimal mencapai pendapatan antara lain dengan reformasi perpajakan, bea cukai dan Penerimaan Bukan Pajak secara optimal. Pada tahun 2017 sendiri, untuk mendorong perekonomian, Pemerintah memberi anggaran besar untuk infrastruktur dan perlindungan sosial.

Pengamat ekonomi Sumut, Wahyu Ario Pratomo menyebutkan, harga komoditas sangat berpengaruh besar pada perekonomian masyarakat Sumut. Dengan harga jual komoditas yang turun, maka daya beli petani melemah.

Wahyu yang Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (USU) itu menyebutkan, akibat harga komoditas yang belum begitu pulih, perekonomian Sumut belum tumbuh maksimal. Pada triwulan II secara year on year misalnya, pertumbuhan ekonomi Sumut masih 5,09 persen."Memang pertumbuhan ekonomi di triwulan II semakin baik dari triwulan I yang sebesar 4,50 persen. Tetapi harus kerja keras untuk bisa mencapai target," ujar dia.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) optimistis pertumbuhan ekonomi sepanjang 2017 akan mencapai 5,2 persen, kendati pertumbuhan ekonomi pada triwulan II 2017 hanya mencapai 5,01 persen."Kami masih optimis. Memang di kuartal pertama dan kedua ada di kisaran lima persen, tapi di kuartal ketiga dan keempat bisa di atas 5,2 persen," kata Gubernur BI Agus Martowardojo saat dijumpai usai rapat kerja dengan Menteri PUPR di Jakarta, Senin (7/8).

Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja merilis pertumbuhan ekonomi di triwulan II 2017 mencapai 5,01 persen, relatif stagnan dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2017. Menurut Agus, pertumbuhan ekonomi di triwulan kedua dipengaruhi oleh konsumsi yang cenderung bergeser ke kuartal ketiga. mohar

 

 

BERITA TERKAIT

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…

PEMERINTAH ATUR TUGAS KEDINASAN ASN: - Penerapan Kombinasi WFO dan WFH

Jakarta-Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pengombinasian tugas kedinasan dari kantor (work from office-WFO) dan tugas kedinasan dari rumah (work from home-WFH)…

BERITA LAINNYA DI Berita Utama

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…

PEMERINTAH ATUR TUGAS KEDINASAN ASN: - Penerapan Kombinasi WFO dan WFH

Jakarta-Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pengombinasian tugas kedinasan dari kantor (work from office-WFO) dan tugas kedinasan dari rumah (work from home-WFH)…