Bangun Jaringan Kabel Optik - Link Net Baru Serap Capex Rp 408 Miliar

NERACA

Jakarta – Sampai dengan semester pertama 2017, PT Link Net Tbk (LINK) telah menyerap dana belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp408 miliar. "Capex di semester pertama kami gunakan Rp408 miliar dari capex yang dianggarkan tahun ini sebesar Rp 1 triliun,”kata Presiden Direktur PT Link Net, Irwan Djaja di Jakarta, kemarin.

Dirinya mengungkapkan, serapan capex perseroan di semester pertama baru 40,8%. Dimana dana tersebut dialokasikan perseroan untuk membangun jaringan kabel optik miliknya guna memperluas jangkauan.”Kami gunakan untuk mendukung upaya kami untuk menambah pelanggan,"ungkapnya.

Dia menyebutkan, sampai dengan semester pertama tahun ini jumlah pelanggan Link Net telah mencapai sebanyak 1,9 juta pelanggan, yang terdiri dari pelanggan internet cable 547 dan cable tv 528. Perseroan pada tahun ini menargetkan akan ada sebanyak 2 juta rumah yang terkoneksi (homes passed) miliknya.”Home passed kita sudah bangun 82 ribu homepass, kalau dengan speed sama moga-moga akhir tahun kita sudah punya 2 juta homes passed," jelasnya.

Lebih lanjut, Irwan mengungkapkan, jika hingga tahun 2021 mendatang pihaknya berharap homes passed akan menyentuh angka 2,8 juta."Kalau setiap tahun kita bisa tambah 200 ribu homes passed, maka di tahun 2021 kita targetkan homes passed bisa sampai 2,8 juta," terangnya.

Seperti diketahui, pada paruh pertama tahun 2017, Link Net membukukan pendapatan Rp1,65 triliun. Angka ini meningkat 18,48% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni Rp1,39 triliun. Pendapatan tersebut berasal dari layanan broadband internet dan jaringan sebesar Rp941,58 miliar, biaya berlangganan dari layanan televisi kabel sebesar Rp606,98 miliar, dan biaya lain-lain sebesar Rp102,03 miliar.

Sementara, laba bersih Link Net pada semester pertama 2017 sebesar Rp490,23 miliar. Angka ini meningkat 23,35% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni Rp397,44 miliar. Kinerja yang kinclong tersebut seiring dengan kenaikan harga jual per unit (ARPU) menjadi Rp419 ribu.  ARPU meningkat dari Rp418 ribu menjadi Rp419 ribu yang disebabkan upgrade layanan oleh pelanggan dan peningkatan permintaan atas layanan nilai VAS (Value Added Services) yang ditawarkan.

Tahun ini, PT Link Net Tbk menargetkan pendapatan naik 13%-15% atau mencapai sekitar Rp 3,39 triliun dari realisasi pendapatan perusahaan tahun lalu sebesar Rp2,95 triliun.”Melihat sejarah serta pertumbuhan ekonomi tahun ini, kami optimis pendapatan bisa tumbuh sekitar 13%-15%. Untuk profit, kami akan jaga pertumbuhan marjinnya paling tidak sama dengan tahun lalu atau bisa lebih bagus lagi," kata Irwan Djaja.

Selain fokus maintenance pelanggan yang sudah ada, tahun ini perseroan berencana mengembangkan jaringan home passed seperti ke Medan, Batam, dan kota-kota lainnya.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…