Sebagian Besar Perguruan Tinggi Terakreditasi C

 

 

Sebagian besar perguruan tinggi di Indonesia ternyata masih berakreditasi C dan lebih rendah dari itu. Dari 4.504 perguruan tinggi di Indonesia, baru 55 yang akreditasi A, 375 yang akreditasi B, dan 700-an akreditasi C. Sisanya belum terakreditasi. “Untuk itu, perguruan tinggi perlu memperbaiki dan meningkatkannya,” ujar Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir, di Surabaya, seperti dilansir Antara, Senin (4/9).

Menteri Nasir mendorong perguruan tinggi yang belum terakreditasi, terutama perguruan tinggi baru, untuk segera mengajukan akreditasi atau melakukan reakreditasi. Reakreditasi akan diberlakukan mulai 2018 sampai 2019. Ditargetkan pada 2019 akan ada 3.500 perguruan tinggi yang mempunyai akreditasi minimal yaitu C. Sedang perguruan tinggi yang terakreditasi B didorong untuk meraih akreditasi A.

Syarat mendapatkan akreditasi adalah memenuhi persyaratan mengenai staf pengajar, ketersediaan infrastruktur dan mahasiswa. Selain itu bisa memenuhi aspek atmosfer akademik, publikasi ilmiah, dan kemampuan mahasiswa. Nasir mengatakan bahwa perguruan tinggi dikatakan baik apabila akreditasi dan pemeringkatannya baik pula. “Pemerintah berperan melalui penerapan regulasi yang mendukung iklim sehat bagi peningkatan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia,” kata Menteri Nasir.

Salah satu upaya yang dilakukan Kementerian Ristekdikti adalah melakukan pendampingan kepada perguruan tinggi dalam proses peningkatan akreditasi. Terbukti, cara ini ampuh. Pada 2016 terjadi peningkatan akreditasi B ke A sebanyak 24 perguruan tinggi. Tahun sebelumnya hanya 5 perguruan tinggi. Dan juga menambahkan bahwa akreditasi itu berkaitan dengan daya saing bangsa, yang dapat dicapai salah satunya dengan menjadikan lulusan perguruan tinggi sebagai tenaga kerja yang terampil dan berkualitas.

Selain mendorong akreditasi untuk kampus yang belum punya akreditasi, Kementerian Ristekdikti juga mendorong agar perguruan tinggi di Indonesia semakin banyak yang masuk rangking 500 besar dunia. Saat ini, lanjut dia, baru tiga perguruan tinggi yang masuk 500 besar dunia. "Kami target empat perguruan tinggi untuk masuk itu. Antara lain di Jawa Timur ada Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Di Jawa Tengah ada Universitas Doponegoro (Undip) Semarang dan di Bogor ada Institut Pertanian Bogor (IPB)," ujarnya. Tujuan memberi target untuk kampus-kampus tersebut, kata dia, adalah supaya Indonesia bisa segera bersaing dengan luar negeri.

BERITA TERKAIT

Literasi Digital Sejak Dini, Perhatikan Screen Time Anak

  Tanamkan Literasi Digital Sejak Dini, Perhatikan Screen Time Anak NERACA Sidoarjo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital,…

SW Indonesia Dorong Mahasiswa Akutansi TSM Jadi Akuntan Kelas Dunia

  SW Indonesia Dorong Mahasiswa Akutansi TSM Jadi Akuntan Kelas Dunia NERACA Jakarta - SW INDONESIA mendorong mahasiswa akuntansi Sekolah…

Fasilitasi Anak Berolahraga untuk Cegah Perundungan

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan pencegahan perilaku perundungan (bullying) dapat dilakukan, salah satunya dengan memfasilitasi anak untuk berolahraga. "Kenapa terjadi…

BERITA LAINNYA DI

Literasi Digital Sejak Dini, Perhatikan Screen Time Anak

  Tanamkan Literasi Digital Sejak Dini, Perhatikan Screen Time Anak NERACA Sidoarjo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital,…

SW Indonesia Dorong Mahasiswa Akutansi TSM Jadi Akuntan Kelas Dunia

  SW Indonesia Dorong Mahasiswa Akutansi TSM Jadi Akuntan Kelas Dunia NERACA Jakarta - SW INDONESIA mendorong mahasiswa akuntansi Sekolah…

Fasilitasi Anak Berolahraga untuk Cegah Perundungan

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan pencegahan perilaku perundungan (bullying) dapat dilakukan, salah satunya dengan memfasilitasi anak untuk berolahraga. "Kenapa terjadi…