Pacu Kapasitas Produksi Tambang - Alfa Energi Mulai Eksplorasi di Kalimantan Timur

NERACA

Jakarta – Genjot kapasitas produksi batubara, PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) terus aktif mencari lahan pertambangan baru yang berpotensi produksi tambang baru. Perseroan belum lama ini melakukan kegiatan eksplorasi tambang di Kalimantan Timur. Kegiatan ini dilakukan anak usaha FIRE, yakni PT Berkat Bara Jaya dan PT Alfara Delta Persada. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Kegiatan eksplorasi yang dilakukan PT Alfara Delta Persada pada Agustus 2017 berupa monitoring pit di Blok W. Kegiatan eksplorasi dilakukan di Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur.  Dalam kegiatan ini, belum ada aktivitas pengeboran, sehingga perusahaan belum mengeluarkan biaya eksplorasi. Kegiatan monitoring pit menggunakan metode pengamatan secara berkala kondisi dan perkembangan pit sercara geologi, sesuai dengan progres kemajuan tambang.

Sementara itu, kegiatan eksplorasi oleh PT Berkat Bara Jaya dilakukan di Kecamatan Damai, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur. Kegiatan eksplorasi yang dilakukan pada Agustus 2017 berupa pemetaan geologi permukaan. Biaya eksplorasi juga belum dikucurkan, lantaran belum ada aktivitas pengeboran. Kegiatan pemetaan geologi permukaan berupa pengamatan dan pengukuran singkapan batuan dan struktur geologinya.

Pada Agustus 2017, kegiatan pemetaan geologi difokuskan dalam bentuk pengamatan, pengukuran dan analisis kondisi geologi di seluruh area. Tahun ini, perseroan menargetkan penjualan batu bara diakhir tahun mencapai 600 ribu ton batu bara dengan nominal Rp 180 miliar. Target tersebut meningkat hampir dua kali lipat dari penjualan di 2016 sebesar Rp 98,68 miliar dengan volume penjualan 248 ribu ton.

Di tahun 2016 kemarin, total aset Alfa Energi Investama mencapai Rp 333,25 miliar atau meningkat Rp 65,3 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 267,9 miliar. Sementara total utang perseroan hingga akhir 2016 sebesar Rp 253,8 miliar dan ekuitas sebesar Rp 79,4 miliar. Sebagai informasi, perseroan sempat sesumbar mampu membukukan pertumbuhan kinerja keuangan lebih baik lagi dari tahun sebelumnya seiring dengan pulihnya harga batubara di pasar komoditi.

Direktur Utama Alfa Energi Investama, Aris Munandar pernah bilang, ada dua inti lini bisnis perusahaan yakni manajemen batu bara dan perdagangan batu bara. Ke depan pihaknya akan fokus pada perdagangan batu bara.”Maka dengan IPO (penawaran umum saham perdana) ini kami berusaha meningkatkan penjualan terutama di di sisi trading. Sebagai modal kerja akan kita gunakan support trading batu bara,”ujarnya.

Aris menambahkan, di sisi perdagangan batu bara pihaknya menangani kontrak baik jangka panjang selama 12 bulan atau jangka pendek di bawah 3 bulan. Ke depan pihaknya akan fokus menggarap kontrak jual beli batu bara di jangka panjang.”Mengingat fluktuasi harga batu bara yang cukup fluktuatif, oleh karena itu kami harapkan 70% kontrak jangka panjang, 30% untuk kontrak jangka pendek," tambahnya.

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…