Kemenperin Usul Tambahan Anggaran Rp778 Miliar

 

NERACA

Jakarta -  Kementerian Perindustrian mengusulkan tambahan alokasi anggaran kepada DPR RI untuk pelaksanaan program prioritas tahun 2018 melalui dua mekanisme. Sebelumnya, Kemenperin telah mendapatkan pagu anggaran tahun 2018 sebesar Rp2,8 triliun.

Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto mengatakan selain dari kegiatan yang sudah dialokasikan pada pagu anggaran tahun 2018, kami mengusulkan tambahan alokasi anggaran sebesar Rp778,2 miliar yang akan digunakan untuk enam kegiatan

“Keenam program tersebut, yaitu penumbuhan dan pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) sebesar Rp300 miliar, pengadaan lahan Balai Besar Pulp dan Kertas Bandung serta pembangunan gedung Baristand Manado dan Baristand Medan sebesar Rp218,3 miliar, serta pengadaan alat pengujian produk SNI wajib dan produk SNI yang akan diwajibkan sebesar Rp107,5 miliar,”  ujar Airlangga saat Rapat Kerja Kemenperin dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin (4/9).

Selanjutnya, Menteri Airlangga menjelaskan pelaksanaan program Diklat 3 in 1 (pelatihan, sertifikasi dan penempatan) untuk calon tenaga kerja industri sebesar Rp 100 miliar, pengembangan dan penerapan teknologi untuk peningkatan daya saing industri nasional sebesar Rp50 miliar, serta bantuan mesin dan peralatan industri pengolahan kopi sebesar Rp2,4 miliar.

“Di samping itu, kami juga mengusulkan alokasi anggaran untuk program revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebesar Rp828,35 miliar yang akan dibiayai melalui mekanisme hibah daerah di luar DIPA Kemenperin,” jelasnya.

Menurut Airlangga saat ini Kemenperin tengah fokus mengembangkan program pendidikan vokasi yang berbasis kompetensi serta memiliki keterkaitan dan kesepadanan (link and match) antara dunia pendidikan dengan industri. Langkah strategis ini guna menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan pasar kerja saat ini. “Anggaran itu untuk kebutuhan merevitalisasi sebanyak 1.700 SMK atau 20 persen dari total yang ada di Indonesia. Pasalnya, peralatan SMK sekarang banyak yang tertinggal dua generasi. Jadi, setiap SMK bakal memperoleh anggaran sekitar Rp500 juta,” ungkapnya.

Sementara itu, lanjut Airlangga, tahun depan pihaknya juga serius mengembangkan perwilayahan industri di luar Jawa, antara lain wilayah Sei Mangkei, Morowali, Bantaeng, Palu, Konawe, Ketapang, Landak, Bitung, Tanggamus, Kuala Tanjung, Buli, Bintuni, dan Batulicin. “Kami pun memfasilitasi percepatan pembangunan dan beroperasinya empat kawasan industri yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional, yaitu Kawasan Industri JIIPE Gresik, Kendal, Dumai, dan Wilmar Serang,” sebutnya.

Ketua Komisi VI DPR RI Teguh Juwarno menyampaiksan hasil kesimpulan dalam raker tersebut, yaitu Komisi VI DPR RI memahami pagu anggaran Kemenperin dalam RUU APBN Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp2,8 triliun. “Selanjutnya, Komisi VI DPR RI akan melakukan rapat dengar pendapat untuk membahas secara rinci mengenai rencana kerja dan anggaran serta DAK di Kemenperin tahun 2018, termasuk usulan penambahan anggaran,” tuturnya.

Sebelumnya Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengusulkan anggaran sebesar Rp 800 miliar pada 2018 sebagai kebutuhan untuk merevitalisasi sekitar 1.700 sekolah menengah kejuruan (SMK). Jumlah sekolah tersebut merupakan 20 persen dari total yang ada di Indonesia. Sekretaris Jenderal Kemenperin Haris Munandar mengatakan, langkah ini bertujuan agar SMK yang terlibat dalam program pendidikan vokasi memiliki alat-alat praktik yang sesuai perkembangan teknologi produksi di industri saat ini.

"Jadi, setiap SMK bakal memperoleh anggaran sekitar Rp 500 juta lewat Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kementerian Keuangan, yang akan dititipkan di provinsi. Pasalnya, peralatan SMK sekarang banyak yang tertinggal dua generasi," ujar dia.

Haris menjelaskan, pemerintah daerah harus membuat proposal untuk mengajukan SMK di wilayahnya ke Kemenkeu, dan Kemenperin akan bertindak dalam penyeleksiannya. Adapun salah satu persyaratan SMK yang bisa lolos atau memenuhi kriteria dari Kemenperin, yaitu sekolah yang lokasinya berdekatan dengan kawasan industri."Misalnya, kawasan industri yang menjadi pusat industri otomotif, maka SMK yang didorong adalah yang berbasis studi teknik permesinan atau pengelasan sehingga sesuai dengan kebutuhan," kata dia.

Upaya ini, lanjut Haris, sebagai wujud transformasi pendidikan SMK berbasis kompetensi yang terkait dan sepadan (link and match) dengan industri.

BERITA TERKAIT

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…

BERITA LAINNYA DI Industri

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…