Minim Potensi Produksi Bahan Pangan - Kota Depok Terbaik Nasional Kendalikan Inflasi

Minim Potensi Produksi Bahan Pangan

Kota Depok Terbaik Nasional Kendalikan Inflasi

NERACA

Depok - Kendati Pemerintah Kota Depok sangat minim potensi bahan pangan dibandingkan daerah lainnya, ternyata mampu menjadi kota yang terbaik secara nasional dalam upaya pengendalian Inflasi. Tingkat Inflasi Kota Depok setiap tahunnya selalu dibawah rata-rata Nasional. Bahkan sering terjadi deflasi dengan angka minus dibawah "Nol". Demikian rangkuman keterangang yang diperoleh NERACA dari berbagai sumber.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), angka Inflasi Kota Depok rata-rata setiap tahunya, berada pada angka Inflasi dibawah. Dan, fantastisnya lagi dalam satu tahun periode 2015 kota Depok menjadi minus alias Deflasi.

Menurut data BPS, Inflasi di Kota Depok pada periode 2015 sangat fantastis dengan angka selalu Minus alias Deglasi selama setahun, yaitu: Januari -0.71, Februari 2015 -0.54, Maret 2015 0.26, April 2015 -0.20, Mei 2015 0.65, Juni 2015 0.36, Juli 2015 0.95, Agustus 2015 0.49, September 2015 -0.27, Oktober 2015 -0.20, dan November 2015 0.23.

Kemudian pada periode tahun 2016, tingkat Inflasi di Kota Depok, juga tetap dibawah rata-rata nasional dan masih rendah dibandingkan daerah lainya di Indonesia. Bahkan angkanya masih dibawah satu kendati tidak deflasi.

Menurut catatan NERACA dari BPS, datanya pada bulan Januari 2016 hanya mengalami inflasi sebesar 0.68 . Kemudian, pada Oktober turun lagi hingga  0.01. Kondisi ini membuat rata-rata inflasi di kota Depok terkendali dibawah angka 1.

Lalu BPS Mencatat dengan berbagai upaya yang dilakukan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Depok, hasilnya semakin membaik yakni pada periode rawan kenaikan harga bulan April 2017 inflasi justru turun menjadi 0.22. Periode ini adalah saat tingkat kebutuhan bahan pangan meningkat, tapi di Kota Depok harga bisa stabil terkendali tidak meningkat tajam,

Padahal menurut Analisa BPS, pada periode tersebut Indeks Harga Konsumen (IHK) Gabungan Jawa Barat di Bogor, Sukabumi, Bandung, Cirebon, Bekasi, Depok dan Tasikmalaya IHK dari 125, 87 di Maret 2017 menjadi 126, 08 di April 2017."Dengan demikian terjadi inflasi sebesar 0.17," demikian Bambang sumber NERACA di BPS Kota Depok.

Sedangkan jika dibandingkan dengan tingkat Inflasi rata-rata Nasional, Kota Depok bukan sangat jauh dibawah Nasional, tapi juga memberikan Subsidi menekan Angka Inflasi Nasional bisa berkisar antara 3 sampai 4 lebih setiap tahunnya. Misalnya pada Desember 2015 3.35.

Lalu, BPS pada 2016: Januari 4.14, Februari 4.42, Maret 4.45, April 3.60, Mei 3.33, Juni 3.45, Juli 3.21, Agustus 2.79, September 3.07, Oktober 3.31, November 3.58 dan Desember 3.02.

Kemudian pada Semester I 2017 tingkat Inflasi bisa dipertahankan berkat Kota Depok yang Inflasinya juga rendah; yakni Januari 3.49, Februari 3.83, Maret 3.61, April 4.17, Mei 4.33, Juni 4.37 dan Juli 2 menjadi 3.88.

Kepala Bidang Ketahanan Pangan dan Hortikultura (Kabid KPH) Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Depok, Ir. Hermin Kusmiati menjelaskan bahwa terkendalinya Inflasi tersebut, karena adanya sinergitas Dinas terkait dalam TPID untuk berupaya maksimal mengendalikan harga bahan pokok Pangan di tingkat konsumen.

Dikatakan, banyak program DKP3 untuk penyediaan bahan pokok pangan, meski Kota Depok sangat minim lahan pertanian dibandingkan kota lainnya yang luas dan punya potensi produksi pangan."Misalnya program Kawasan Rumah Pangan Lestari, Gerimis, Gemarikan dan Pasar Tani," ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, agar kebutuhan produksi pangan tercukupi setiap saat, maka DKP3 melakukan perjanjian kerjasama dengan Gabungan Kelompok Tani daerah tetangga Depok."Selain sineritas yang intensif dengan Kementrian, juga kontrak kerjasama dengan Karawang, Purwakarta, Bandung dan lainnya," tutur Hermin kepada NERACA.

Data dan sumber NERACA lain di Bidang Ekonomi, bahwa setiap tahun pertumbuhan ekonomi dan investasi selalu tinggi diatas angka target nasional sehingga diprediksi optimis bisa wujudkan Kota Depok Unggul Nyaman dan Religius. Dasmir

 

BERITA TERKAIT

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…

Studi Populix: Ritel Offline dan Online Akomodasi Preferensi Belanja Konsumen Indonesia yang Beragam

NERACA Jakarta - Berbelanja sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia yang tak terpisahkan dalam keseharian. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, sektor perdagangan…

BAZNAS Bersama TNI AU Berhasil Terjunkan Bantuan untuk Palestina dari Udara

NERACA Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menerjunkan bantuan kemanusiaan untuk…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…

Studi Populix: Ritel Offline dan Online Akomodasi Preferensi Belanja Konsumen Indonesia yang Beragam

NERACA Jakarta - Berbelanja sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia yang tak terpisahkan dalam keseharian. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, sektor perdagangan…

BAZNAS Bersama TNI AU Berhasil Terjunkan Bantuan untuk Palestina dari Udara

NERACA Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menerjunkan bantuan kemanusiaan untuk…