Operasikan Pabrik Olahan Semen - KS Siap Menuai Pundi Pundi Keuntungan

NERACA

Cilegon – Pabrik pengolahan semen Kratau Steel yang merupakan hasil kerjasama dengan PT Semen Indonesia mulai memproduksi blast furnace atau tanur metarulgi yang nantinya sebagai bahan baku semen. "Kami bangun ini sesuai achievement dan sesuai tuntutan rencana kerja," kata Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS), Mas Wigrantoro Roes Setiyadi di Cilegon, kemarin.

Disebutkan, pabrik bernama PT Krakatau Semen Indonesia ini merupakan proyek yang berasal dari masukan berbagai pihak agar membangun pabrik. Disebutkan, pabrik Krakatau Semen Indonesia (KSI) ini memiliki kapasitas 750 ribu ton semen slag pertahun. Kegiatan ini merupakan bagian dari commissioning atau percobaan pabrik sebelum beroperasi secara komersial.

PT KSI memanfaatkan limbah granulated slag yang dihasilkan  blast furnace PT Krakatau Posco dan PT Krakatau Steel untuk dijadikan bahan pembuat semen. Untuk menunjang aktivitas bongkar muat pabrik semen ini, Krakatau Steel melalui anak usaha Krakatau Bandar Samudera membangun dermaga 7.3 berkapasitas 1,3 juta ton per tahun bongkar muat. Sehingga kapasitas total bongkar muat di Krakatau Bandar Samudera meningkat hingga 26,3 juta ton per tahun.

Selain itu, KRAS juga mulai mengoperasikan tungku pemanas atau blast furnace itu. Dimana dengan beroperasinya pabrik tersebut, ini merupakan satu bagian penting dimulainya produksi batu bara kokas sebagai bahan pelebur baja. Pembangunan fasilitas pabrik blast furnace itu telah mencapai progress 99,37% pada 31 Juli 2017.  

Nantinya, tungku pemanas tersebut bisa menghasilkan 1,2 juta ton baja cair (hot metal) per tahun yang merupakan bahan baku dalam produksi baja KRAS. Selain itu pengoperasian tungku pemanasan tersebu bisa membuat biaya produksi jadi lebih efisien. "Tapi ini belum sepenuhnya selesai, dan perlu tiga bulan lagi untuk bisa beroperasi maksimal dan terasa dampaknya," ujar Mas Wigrantoro.

Sebelumnya, pada Juli 2017, dua pabrik joint venture KRAS juga telah memulai operasi. Pabrik PT Krakatau Osaka Steel (KOS) yang memproduksi baja tulangan dan profil berkapasitas 500.000 ton per tahun mulai beroperasi komersial pada 21 Juli 2017. Ada pula pabrik galvanized steel milik PT Krakatau Nippon Steel Sumikin (KNSS) yang telah beroperasi komersial pada 24 Juli 2017 yang memproduksi baja lembaran untuk industri otomotif dengan kapasitas 500.000 ton per tahun. "Kami belum dapat bukukan pendapatan di laporan keuangan baik KSI, dan KOS di tahun ini karena baru tes produksi. Tapi untuk anak usaha lain seperti Krakatau Posco memang masih merugi tapi trennya bisa positif nanti," kata Mas Wig.

Tahun ini, KRAS berambisi untuk bisa keluar dari rugi dengan berupaya berbagai macam cara agar bisa menekan kerugian. Direktur Keuangan KRAS, Tambok P. Setyawati mengatakan, langkah-langkah yang dilakukan perusahaan ini untuk mencapai target dengan menggenjot penjualan dan menekan beban-beban biaya produksi. "Minimal kami bisa capai break even point tahun ini," tuturnya.

Tambok mengaku optimis target perusahaan ini dapat diraih. Pasalnya, harga baja mulai merangkak naik, dibanding tahun 2016. Jika harga baja lembaran panas gulung atau hot rolled coil (HRC) pada Januari lalu di kisaran US$ 520 per ton, sejak akhir Juli harga HRC naik menjadi US$ 629 per ton.

Meski terjadi penurunan penjualan volume penjualan produk baja sebesar 28,02% menjadi 841.101 ton pada semester pertama 2017 akibat overhaul pabrik hot strip mill dan Liburan Idul Fitri, Krakatau Steel tetap optimis order baja tahun ini tetap akan meningkat 7%-8%. Di samping itu, masih banyaknya proyek-proyek konstruksi pemerintah turut mendorong pendapatan perusahaan. Salah satunya adalah proyek jalan tol layang Jakarta-Cikampek II. Dari proyek tersebut, Krakatau Steel bakal memasok sebanyak 200.000 ton baja selama 10 bulan mendatang.

BERITA TERKAIT

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…