Pemulihan ATM Perbankan Hingga 10 September

NERACA

Jakarta-Bank Indonesia dan PT Telkom Indonesia Tbk. berharap pemulihan gangguan sistem keuangan dan perbankan akibat anomali Satelit Telkom 1 dapat selesai tepat waktu pada 10 September 2017. Sementara itu, koneksi 2.591 ATM perbankan sudah pulih hingga akhir Agustus 2017.

Menurut Gubernur BI Agus DW Martowardojo, perbankan harus memilki rencana keberlangsungan bisnis seperti memiliki jaringan alternatif selain jaringan utama sebagai bentuk kehati-hatian agar layanan kepada masyarakat tidak terganggu.

Ada pun PT Telekomunikasi Indonesia Tbk sebagai operator satelit menyatakan akan mempercepat pemulihan layanan Satelit Telkom 1 dengan melakukan migrasi ke Satelit Telkom 2 dan Satelit Telkom 3S dengan perkiraan selesai pada 10 September 2017.

Agus mengatakan, belum mendapatkan laporan terbaru terkait jumlah mesin anjungan tunai mandiri (ATM) yang sudah diperbaiki maupun yang masih terganggu. Namun, upaya pemulihan sejumlah jaringan mesin ATM terus dilakukan. "Saya belum dapat laporan terakhir tetapi setiap hari diperkirakan paling tidak sudah ada 1.000 ATM yang sudah dikonversi disiapkan. Kalau kantor kas ada beberapa yang terganggu, ke depannya hampir semua sudah bisa dihidupkan kembali," ujarnya di Jakarta (1/9).

Menurut dia, selain bank besar BUKU 4, sejumlah bank kecil juga terdampak akibat krisis satelit ini. Namun, dia menilai interkoneksi antar-ATM yang telah terbangun dapat memberikan kemudahan bagi nasabah yang terdampak gangguan tersebut.

Bank Indonesia pun berjanji akan terus memantau perkembangan pemulihan gangguan ini dan terus berkoordinasi dengan perbankan maupun lembaga-lembaga terkait. Untuk mengantisipasi kebutuhan uang tunai di masyarakat, BI terus mendukung ketersediaan uang tunai di perbankan dan memastikan sistem transfer di perbankan berjalan normal.

Meski demikian, sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS), Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI), dan Bank Indonesia Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS) masih berjalan normal.

Secara terpisah, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk menyatakan telah memulihkan koneksi 2.591 ATM perbankan hingga Rabu (30/8) pagi. Sebelumnya, sejak Jumat (25/8), ribuan koneksi ATM terputus pasca gangguan pada layanan satelit Telkom 1.

Dirut PT Telkom Tbk Alex Sinaga mengatakan, perbankan sebenarnya pelanggan tidak langsung perseroan. Pasalnya, layanan koneksi satelit ATM diberikan oleh penyedia Very Small Aperture Terminal (VSAT) yang merupakan pelanggan Telkom.

"Telkom, dalam hal ini, tidak hanya memberikan perhatian sampai ke pelanggannya sendiri tetapi sampai ke pelanggan dari VSAT provider," ujarnya di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, pekan lalu.

Alex merinci, total pelanggan satelit 1 Telkom mencapai 63 pelanggan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Total lokasi penangkap sinyal satelit Telkom 1 (ground segmen) mencapai 15 ribu titik di mana sebanyak 12.030 titik di antaranya merupakan ATM.

Sejak Jumat lalu, menurut dia, perseroan berupaya mempercepat proses migrasi pelanggan dari satelit Telkom 1 ke satelit Telkom 2,Telkom 3S, APSTAR9, dan ChinaSat 10. Proses pemulihan satelit Telkom 1 untuk penyediaan transponder ke satelit pengganti telah mencapai 100%. Selanjutnya, perseroan mengerahkan seribu orang teknisi untuk membantu mengarahkan antena ground segment ke satelit baru.

Alex memperkirakan proses repointing antena seluruh ground segmen bisa rampung paling lambat 10 September 2017 mendatang dengan asumsi perseroan mampu memulihkan koneksi 1.000 ground segmen per hari. Sementara, perseroan saat ini masih menghitung total kerugian atas kejadian ini.

Pada bagian lain, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menegaskan kelanjutan nasib satelit Telkom 1 yang menghadapi anomali sejak Jumat (25/8). Menurut dia, gangguan yang dihadapi besar kemungkinan akan berujung pada berakhirnya masa operasional satelit Telkom 1.

"Satelit Telkom 1 tidak bisa diapa-apakan lagi, secara teknis sudah tidak akan berfungsi normal karena terjadi glitch di atas," ujarnya. Padahal, Lockheed Martin, pabrikan satelit Telkom 1 menilai satelit ini dalam kondisi baik dan seharusnya masih layak pakai sampai 2019 nanti.

Untuk mengatasi hal itu, dia menegaskan salah satu solusinya yakni sesegera mungkin memindahkan data pengguna, apapun konsekuensinya. "Itu kelangsungan bisnis juga, bukan hanya dilihat kelangsungan bisnis Telkom. Tapi demi bisnis penggunanya juga yaitu perbankan, VSAT, dan lain sebagainya," ujarnya.

Rudiantara menduga salah satu penyebab anomali satelit Telkom 1 lantaran fuel atau baterai yang tidak bisa berfungsi sehingga harus segera dikeluarkan dari orbit. bari/mohar

BERITA TERKAIT

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…

PEMERINTAH ATUR TUGAS KEDINASAN ASN: - Penerapan Kombinasi WFO dan WFH

Jakarta-Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pengombinasian tugas kedinasan dari kantor (work from office-WFO) dan tugas kedinasan dari rumah (work from home-WFH)…

BERITA LAINNYA DI Berita Utama

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…

PEMERINTAH ATUR TUGAS KEDINASAN ASN: - Penerapan Kombinasi WFO dan WFH

Jakarta-Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pengombinasian tugas kedinasan dari kantor (work from office-WFO) dan tugas kedinasan dari rumah (work from home-WFH)…