Pertamina Dapat Diandalkan Pada Level Global

NERACA

Jakarta – Pertamina merupakan perusahaan terbaik yang dimiliki bangsa dalam pengelolaan sektor migas nasional dan dapat diandalkan untuk bersaing di tingkat internasional, kata Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtar Tompo.

"Dengan berbagai upaya Pertamina memenuhi tuntutan itu, termasuk menjalankan kebijakan BBM satu harga di saeluruh Indonesia. Ini bukan persoalan mudah, kebijakannya luar biasa sehingga membutuhkan penerapan teknis yang tidak sederhana," kata Mukhtar Tompo sebagaimana disalin dari Antara.

Namun, politisi Partai Hanura itu juga menyayangkan adanya utang dari sejumlah pihak yang belum dibayarkan ke Pertamina, sehingga bila tidak dibayarkan, Pertamina dicemaskan akan mengalami gangguan siklus keuangan.

Belum lagi, lanjutnya beban Pertamina yang harus "memutar otak" untuk penerapan kebijakan BBM satu harga. "Jika ini dibiarkan, maka manajemen keuangan pertamina dipastikan akan terganggu," tutur Mukhtar.

Menurut dia jika Pertamina diminta profesional, maka pemerintah juga harus profesional, sehingga harus ada keadilan dalam pengambilan kebijakan agar penerapannya juga bisa maksimal di lapangan.

Sebagaimana diwartakan, PT Pertamina (Persero) akan mengoperasionalkan anak usaha yang bergerak dalam bidang ketenagalistrikan yang dikelola oleh PT Pertamina Power Indonesia. "Kami sudah berdiskusi dengan PLN agar tidak mengambil bisnis ranah PLN. Jadi, harus dibedakan mana 'power business' dan mana 'electricity business'," kata Direktur Utama PT Pertamina Elia Massa Manik.

Pertamina membentuk anak usaha tersebut karena merasa memiliki kemampuan dalam mengelola sumber daya energi. Selain itu, Pertamina juga berkompeten untuk mengelola pembangkit listrik tenaga gas (PLTG).

Sebelumnya, Pertamina mencatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) berkualitas tinggi semakin meningkat seiring kesadaran konsumen terhadap komoditas tersebut yang juga kian meningkat.

Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito di Jakarta, Senin mengungkapkan data penjualan BBM berkualitas tinggi baik jenis gasoline maupun diesel menunjukkan perkembangan yang makin menggembirakan. "Semakin tingginya penjualan BBM berkualitas tinggi ini mengindikasikan tahapan yang sudah dijalankan Pertamina sejauh ini 'on the track'," katanya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memastikan rencana pengelolaan lapangan minyak dan gas bumi (migas) di Iran oleh PT Pertamina (Persero) dalam kunjungan kerjanya ke Iran, akhir pekan ini.

Luhut saat meninjau proyek LRT Jabodebek di sisi ruas jalan tol Jagorawi, Jakarta, belum lama ini mengatakan kunjungan kerja itu dilakukan dalam rangka mewakili Presiden Jokowi sebagai utusan khusus guna menghadiri pelantikan Presiden Iran Hassan Rouhani untuk masa jabatan kedua.

"Memang ada dua proyek yang kami akan rundingkan. Pertama adalah soal dua blok minyak untuk Pertamina yang cadangannya tiga miliar barel. Itu kan sampai sekarang on off. Itu kita mau tanyakan, jadi mau dikasih atau tidak? Kalau enggak jadi ya sudah tidak apa-apa," kata dia.

Kerja sama dengan Iran terkait pengelolaan lapangan minyak itu adalah hasil kunjungan Presiden Joko Widodo saat melawat ke Iran akhir 2016. Langkah itu juga sejalan dengan upaya Pertamina untuk agresif mengembangkan bisnis hulu migas di luar negeri. Terlebih, kedua lapangan minyak ini memiliki potensi menjanjikan.

Mantan Menko Polhukam itu mengatakan proyek kedua yang akan dibicarakan adalah rencana pembangunan pabrik turbin listrik di Indonesia oleh Mapna, perusahaan Iran yang banyak memproduksi peralatan sektor kelistrikan dan energi.

Ia menilai penjajakan kerja sama pembangunan pabrik turbin listrik di Indonesia akan potensial dikembangkan untuk menekan biaya pembangunan pembangkit listrik sehingga listrik yang lebih terjangkau akan dapat diakses masyarakat luas. "Kami melirik itu (kerja sama dengan Mapna) karena bisa bikin di sini jadi Indonesia made (buatan Indonesia). Biayanya lebih murah 40-60 persen," kata dia.

Anak usaha Pertamina di sektor hulu migas, PT Pertamina Hulu Energi (PHE), mencatatkan pertumbuhan kinerja produksi minyak dan gas bumi rata-rata 14 persen selama satu dekade dari 2008 hingga semester I 2017.

Presiden Direktur Pertamina Hulu Energi (PHE) Gunung Sardjono Hadi mengatakan, produksi migas yang pada 2008 sebesar 62 juta barel ekuivalen minyak per hari (MBOEPD), mencapai 199 MBOEPD pada semester I 2017 yang didukung dengan masuknya beberapa blok produksi.

BERITA TERKAIT

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

BERITA LAINNYA DI Industri

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…