Tertekan di Sektor Jasa - Pendapatan Samindo Resources Turun 11,99%

NERACA

Jakarta – Di paruh pertama 2017, PT Samindo Resources Tbk (MYOH) gagal membukukan pertumbuhan laba positif. Menurunnya perolehan pendapatan memberikan tekanan pada laba perusahaan. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (29/8).

Emiten tambang ini mencatat penurunan pendapatan sebesar 11,99% menjadi US$ 86,32 juta. Padahal di semester satu tahun lalu, perusahaan ini berhasil meraup pendapatan sebesar US$ 96,67 juta. Penurunan pendapatan Samindo di paruh pertama tahun ini disebabkan oleh berkurangnya pendapatan dari sektor jasa pemindahan tanah dan pengambilan batubara. MYOH hanya berhasil mencatat pendapatan dari jasa ini US$ 57,65 juta. Angka ini turun dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 66,14 juta.

Meski begitu, pendapatan dari sektor jasa pengeboran, eksplorasi, dan lainnya berhasil meningkat dari US$ 848.514 menjadi US$ 1,08 juta. Sayangnya, peningkatan ini belum mampu membuat pendapatan MYOH tumbuh positif di semester pertama lalu. Berkurangnya pendapatan yang diraih perusahaan membuat laba perusahaan jadi tertekan di semester pertama lalu. Pada periode ini, perusahaan hanya berhasil membukukan laba sebesar US$ 5,53 juta. Jumlah ini turun 54,67% dari laba di paruh pertama 2016 sebesar US$ 12,2 juta.

Sebagai informasi, MYOH sempat sesumbar terkait rencana mengakuisisi perusahaan tambang batubara pada semester kedua tahun ini. Ahmad Zaki Natsir, Investor Relation MYOH pernah mengatakan, saat ini ada tiga tambang yang tengah dijajaki perusahaan.

Dirinya menjelaskan, MYOH menyiapkan pendanaan US$ 100 juta untuk rencana akuisisi tersebut. Pendanaan ini akan diperoleh dari kas internal dan pinjaman eksternal. MYOH memprioritaskan tambang batubara berkalori medium di Kalimantan Timur. MYOH memang melakukan sejumlah diversifikasi bisnis untuk memperkuat kinerja. Selain menjajaki lini bisnis tambang batubara, perusahaan jasa pertambangan ini juga membidik proyek kelistrikan.

Namun, Zaki mengatakan, rencana ekspansi proyek listrik nampaknya harus ditunda. Hal ini lantaran tender proyek pembangkit listrik oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang diincar MYOH sudah berakhir. Menurutnya, ekspansi proyek listrik tetap akan dilakukan untuk jangka panjang. MYOH sudah menyiapkan pendanaan sekitar US$ 25 juta untuk mendapatkan porsi ekuitas pada partisipasi proyek pembangkit listrik. Perusahaan mengincar proyek-proyek PLTU berkapasitas 200 MW-500 MW, yang berlokasi di dekat wilayah basis operasi perusahaan.

MYOH juga tetap menggeber pendapatan dari bisnis utamanya di bidang jasa pertambangan. Belum lama ini, MYOH mendapat kontrak baru dengan salah satu anak usaha PT Bayan Resources Tbk (BYAN). Dari kontrak baru tersebut, MYOH berpeluang mendapatkan tambahan volume batuan penutup sebesar 2,7 juta bcm pada akhir 2017. Dalam kontrak yang berlaku hingga 2019 itu, MYOH akan mendapatkan tambahan 6 juta bcm batuan penutup setiap tahunnya. Namun jumlah itu belum dapat terealisasi sepenuhnya di tahun ini, lantaran proyek tersebut baru akan dimulai pada pertengahan tahun.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…