NERACA

Jakarta – Perkuat kepemilikan saham, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) telah merampungkan pembelian 15% saham BCA Sekuritas dari perusahaan terafiliasinya PT Poly Kapitalindo. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Disebutkan, transaksi pembelian saham ditandatangani Wadirut BCA, Eugene Keith Galbraith Selasa, BCA dan Poly menandatangani Akta Jual Beli saham PT BCA Sekuritas No.130 pada 25 Agustus 2017 dihadapan notaris Dr. Irawan Soerodjo,SH, MSi. Dengan ditandatanganinya Akta Jual Beli maka transaksi ini selesai dilakukan. Adapun nilai transaksi penjualan sebesar Rp75.9 miliar. Adapun tujuan dari transaksi ini adalah untuk meningkatkan pengendalian perseroan terhadap BCA Sekuritas dari 75% menjadi 90% sekaligus menyederhanakan struktur kepemilikan BCA Sekuritas.

Tercatat di paruh pertama 2017, laba bersih PT Bank Central Asia Tbk mencapai Rp 10,5 triliun. Angka ini naik sekitar 10% dari periode yang sama di tahun 2016 sebesar Rp 9,6 triliun. Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja pernah bilang, salah satu faktor naiknya laba semester pertama 2017 adalah turunnya biaya pencadangan. Pasalnya biaya pencadangan perseroan semester I-2017 turun sekitar 53,3 persen menjadi Rp 936 miliar dari Rp 2 triliun pada periode yang sama di tahun 2016.

Untuk diketahui, biaya pendangan biasanya dipakai untuk mengantisipasi kenaikan kredit macet.”Kenaikan laba Rp 10,5 triliun secara keseluruhan di semester I-2017, karena adanya penurunan provision (biaya pencadangan), sekitar 53,3 persen," ujar Jahja.

Lebih lanjut Jahja menjelaskan, kenaikan laba juga didorong oleh pendapatan bunga bersih dan pendapatan lainnya yang mengalami kenaikan sekitar 4,9% menjadi Rp 27,4 triliun dari Rp 26,1 triliun pada periode yang sama di tahun 2016. Pendapatan bunga bersih sendiri masih berkontribusi sebesar 74,3% terhadap total pendapatan operasional yang mencapai Rp 27,41 triliun.