Mewujudkan Destinasi Wisata Halal

 

Oleh: Ambara Purusottama

School of Business and Economics

 Universitas Prasetiya Mulya

 

 

Indonesia berpotensi menjadi salah satu penyedia destinasi wisata halal terbesar di Indonesia. Hal ini didasari bahwa Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar dunia saat ini dengan jumlah lebih dari 200 juta jiwa dan memilikia kekayaan alam dan budaya yang melimpah sehingga  destinasi wisata halal menjadi salah satu yang dapat ditonjolkan. Akan tetapi tidak sedikit negara-negara lain yang berkompetisi menjadi penyedia wisata halal meskipun tidak memiliki latar belakang Islam. Besarnya pasar wisata halal membuat kompetisi di industri ini semakin terbuka.

Terdapat beberapa perbedaan intrepretasi mengenai wisata halal. Dahulu wisata halal selalu identik dengan wisata yang bertema religius khususnya yang berkaitan erat dengan agama Islam seperti kunjungan ke situs-situs peninggalan ajaran Islam di Indonesia. Namun seiring dengan perkembangan jaman, pandangan mulai lebih terbuka yang menyebutkan bahwa wisata halal lebih dititikberatkan pada subjeknya atau pelakunya. Pada akhirnya wisata halal menurut para ahli adalah aktivitas wisata yang diperbolehkan menurut ajaran Islam untuk digunakan oleh penganut ajaran tersebut.

Pengertian halal pada dasarnya sudah mengalami perluasan makna. Secara definisi halal awalnya hanya digunakan pada objek tertentu saja yang dikonsumsi manusia seperti makanan dan minuman. Namun karena secara pengertian dasar halal yang sangat umum akhirnya konsep ini meluas ke berbagai wilayah kehidupan manusia seperti berwisata. Definisi umum mengenai halal adalah segala sesuatu yang diperbolehkan oleh syariat untuk dikonsumsi termasuk berwisata. Sedangkan syariat merupakan ketentuan-ketentuan ditentukan karena menyebabkan hal yang positif maupun negatif.

Perkembangan wisata halal di Indonesia dianggap cukup signifikan sejak pemerintah menyadari betapa melimpahnya sumber daya dan kekayaan budaya yang dimiliki. Pemerintah saat ini tengah menggenjot sektor pariwisata yang pada tahun 2019 diharapkan mampu menjadi kontributor utama perekonomian nasional karena faktanya saat ini Indonesia masih sangat bergantung dari sumber daya alam sebagai penghasil devisa utama. Besarnya potensi yang dimiliki diharapkan mampu menopang roda perekonomian nasional dimasa yang akan datang.

Kompetisi di industri wisata halal saat ini kian ketat dikarenakan banyak kompetitor yang melihat besarnya potensi industri ini. Beberapa negara yang tidak memiliki latar belakang Islam pun ikut berkompetisi dalam industri ini, seperti Singapura, Korea, Jepang, dan beberapa Negara Eropa. Hal ini karena kriteria menjadi destinasi wisata halal tidaklah sulit untuk dipenuhi dan juga mempunyai tujuan yang baik. Tidak mengherankan jika beberapa negara tersebut bahkan selangkah lebih maju dibandingkan Indonesia.

Konsep halal sejatinya dapat diaplikasikan atau bahkan menjadi tulang punggung industri pariwisata nasional karena pada prinsipnya konsep tersebut bertujuan memberikan rasa aman dan nyaman pada wisatawan yang berkunjung serta para pemangku kepentingan yang lain. Penerapan konsep halal seharusnya bisa lebih terbuka dan tidak berpihak. Konsep halal seharusnya dapat menjadi nilai lebih yang dapat dikedepankan. Konsep ini dapat dijadikan acuan bagi pemerintah untuk membuat regulasi dan kebijakan sehingga tercipta suasana yang kondusif bagi industri pariwisata nasional. 

BERITA TERKAIT

Antisipasi Kebijakan Ekonomi & Politik dalam Perang Iran -Israel

    Oleh: Prof. Dr. Didik Rachbini Guru Besar Ilmu Ekonomi, Ekonom Pendiri Indef   Serangan mengejutkan dari Iran sebagai…

Iklim dan Reformasi Kebijakan

Oleh: Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan Sebagai upaya untuk memperkuat aksi iklim, Indonesia memainkan peran penting melalui kepemimpinan pada Koalisi…

Cawe-cawe APBN dalam Lebaran 1445 H

  Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melaporkan kepada Presiden Joko…

BERITA LAINNYA DI

Antisipasi Kebijakan Ekonomi & Politik dalam Perang Iran -Israel

    Oleh: Prof. Dr. Didik Rachbini Guru Besar Ilmu Ekonomi, Ekonom Pendiri Indef   Serangan mengejutkan dari Iran sebagai…

Iklim dan Reformasi Kebijakan

Oleh: Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan Sebagai upaya untuk memperkuat aksi iklim, Indonesia memainkan peran penting melalui kepemimpinan pada Koalisi…

Cawe-cawe APBN dalam Lebaran 1445 H

  Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melaporkan kepada Presiden Joko…