Targetkan Produksi Tumbuh 4% - SMGR Menaruh Asa di Proyek Infrastruktur

NERACA

Jakarta – Meskipun saat ini industri semen tengah mengalami oversuply dan ditambah melorotnya pasar properti di dalam negeri, rupanya tidak membuat target bisnis PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dipaksa untuk direvisi. Bahkan perusahaan semen plat merah ini optimis mampu meraih pertumbuhan produksi semen hingga empat persen dibanding tahun lalu.”Ini seiring Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan Panjang periode 2015-2019, dimana pemerintah menargetkan pembangunan jalan baru 2.650 km, jalan tol 1.000 km, dan pemeliharaan jalan 46.770 km," kata Direktur Produksi dan Strategi Bisnis SMGR, Johan Samudra dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (22/8).

Menurut Johan, peningkatan ini juga seiring infrastruktur penerbangan, dimana pemerintah berencana membangun 15 bandara baru dan pengembangan bandara untuk pelayanan Kargo Udara. Pemerintah juga berencana membangun 14 kawasan industri baru di luar Pulau Jawa serta pembangunan kawasan-kawasan industri sebagai infrastruktur industri di Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI).”Saat ini pemerintah juga mendorong pertumbuhan sektor properti, dimana salah satunya penyediaan perumahan terutama masyarakat berpenghasilan rendah," terangnya.
Untuk mendukung rencana tersebut, Semen Indonesia terus melakukan ekspansi dalam memenuhi permintaan pasar domestik guna mempertahankan pangsa pasar sekitar 41,7% dari total penjualan semen nasional. Di tahun 2017, perseroan menargetkan produksi semen 27,4 juta ton, tumbuh empat persen dari sebelumnya 26,36 juta ton pada tahun 2016.”Kami memiliki berbagai keunggulan kompetitif dalam persaingan industri semen nasional, antara lain 4 Integrated Plant, 2 Grinding Plant, 24 Packing Plant, serta didukung oleh 30 gudang penyangga, dan 12 pelabuhan khusus," ujar Johan.

Adapun guna memenuhi pertumbuhan permintaan semen, saat ini perseroan tengah menyelesaikan berbagai proyek strategis, diantaranya penyelesaian Pabrik Indarung VI dan Pabrik Rembang. Dengan selesainya dua pabrik tersebut, Semen Indonesia akan mendapatkan tambahan kapasitas 6juta ton semen per tahun.

Selain itu, perseroan juga tengah menyelesaikan pembangunan grinding plant di Banten, pembangunan pembangkit listrik bertenaga panas buang yang ramah lingkungan di Tuban dengan kapasitas 30,6 MW. Untuk mendukung program peningkatan kapasitas, perseroan akan membangun pabrik baru di Aceh dan Kupang. Terkait kinerja, hingga semester I-2017, emiten Bursa Efek Indonesai berkode saham SMGR ini membukukan pendapatan Rp12,7 triliun dengan raihan laba bersih Rp1,10 triliun.

Tahun ini, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk mengincar laba bersih Rp4,63 triliun atau meningkat 3% dibandingkan dengan Rp4,52 triliun pada 2016. Disebutkan, laba bersih itu berasal dari target pendapatan Rp32,44 triliun pada 2017 atau meningkat 24% dibandingkan dengan Rp26,13 triliun pada 2016. Perusahaan menargetkan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (Ebitda) senilai Rp8,69 triliun pada 2017 atau meningkat 25% dibandingkan dengan Rp6,96 triliun pada 2016.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…