Tren Penguatan IHSG Masih Terus Berlanjut

NERACA

Jakarta – Laju indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Selasa sore (22/8) ditutup naik 19,29 poin atau 0,32% menjadi 5.880,29 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak menguat 4,81 poin (0,49%) menjadi 980,63 poin.

Kata analis Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi, IHSG menguat dengan volume perdagangan yang meningkat di atas rata-rata. Sektor pertambangan, pertanian, dan Industri dasar menjadi salah satu faktor pendorong penguatan IHSG.”Penguatan mayoritas harga komoditas seperti nikel dan minyak kelapa sawit menjadi salah satu faktor yang mendorong penguatan saham-saham sektor itu," ujarnya di Jakarta, Selasa (22/8).

Dia menambahkan bahwa suku bunga acuan Bank Indonesia (BI 7-Day Reverse Repo Rate) yang diproyeksikan tetap di level 4,75% menjadi salah faktor stabilnya harga saham pada perdagangan Selasa. “Investor dalam negeri akan menimbang dampak kinerja berbagai saham di sektor perbankkan dan properti menanggapi kebijakan suku bunga Bank Indonesia," katanya.

Investor asing pun melakukan aksi beli setelah dalam beberapa hari terakhir ini cenderung keluar pasar. Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia pada (Selasa, 22/8), investor asing mencatatkan beli bersih atau "foreign net buy" sebesar Rp337,2 miliar. Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan sebanyak 306.806 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 9,303 miliar lembar saham senilai Rp6,895 triliun. Sebanyak 161 saham naik, 172 saham menurun, dan 122 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.

Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei ditutup turun 9,29 poin (0,05%) ke 19.383,84, indeks Hang Seng menguat 246,99 poin (0,91%) ke 27.401,67, dan Straits Times menguat 16,80 poin (0,52%) ke posisi 3.263,79.

Di awal perdagangan, IHSG dibuka naik 1,58 poin atau 0,03% menjadi 5.863,59 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak menguat 0,40 poin (0,04%) menjadi 976,48 poin.”Sentimen dari dalam negeri yang positif menjadi salah satu faktor penopang laju IHSG di tengah sentimen eskternal yang terbilang negatif," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities, Nico Omer Jonckheere.

Dia mengemukakan bahwa salah satu kabar positif dari dalam negeri bagi pasar yakni, pemerintah dalam RAPBN 2018 menaikkan subsidi sebesar 2,1 persen menjadi Rp172,41 triliun. Hal lainnya, lanjut dia, defisit anggaran pada RAPBN 2018 diperkirakan sebesar 2,19%, lebih rendah dari pencapaian defisit anggaran tahun sebelumnya menunjukkan pemerintah sangat berhati-hati untuk mendesain agar Indonesia bisa terhindar dari krisis utang.

Dia menambahkan pada 2018, anggaran infrastruktur yang naik juga direspon positif pasar. Diharapkan dapat mendorong target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,4%. Dari eksternal, Nico mengatakan sentimen negatif masih membayangi terutama dari konflik di semenanjung Korea. Korea Utara dikabarkan mengancam akan melancarkan serangan rudal sebagai respons atas latihan militer bersama yang akan digelar Amerika Serikat dan Korea Selatan.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…