Dinas Pertanian Banten Tingkatkan Pengawasan Obat Hewan

Dinas Pertanian Banten Tingkatkan Pengawasan Obat Hewan

NERACA

Serang - Dinas Pertanian Provinsi Banten meningkatkan pengawasan obat-obatan hewan mengingat semakin tingginya potensi pemalsuan obat hewan tersebut yang bisa berimbas kepada manusia.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid mengatakan, dengan meningkatnya minta masyarkaat terhadap hewan peliharaan serta dibarengi dengan meningkatnya produsen, importit, eksportir dan distributor obat hewan maupun peningkatan penyediaan, peredaran obat hewan, maka sama dengan obat untuk manusia ada potensi pemalsuan. 

“Kalau ini dibiarkan akan berimbas kepada manusia. Kami juga melihat kabupaten/kota belum optimal lakukan pengawasan obat hewan ini, mungkin karena kurang tenaga pengawas obat hewan di daerah," kata Agus M Tauchid usai melakukan sosialiasi pengawasan obat hewan, di Serang, Selasa (22/8).

Menurut dia, terkait dengan obat-obat hewan kesayangan, disinyalir banyak beredar di dokter hewan obat-obat hewan ilegal, kaladualrsa, tidak terdaftar, dan tidak sesuai unsur. Selain itu, obat hewan juga semakin bervariasi sebanding dengan trend dan situasi penyakit hewan yang berkembang. 

"Keterbatasan akses dan koordinasi pasca otonomi daerah, antara pusat dan daerah menyebabkan efek pada bidang obat hewan didaerah belum dapat dilaksanakan secara optimal. Beberapa daerah pengawasan obat hewan kurang mendapatkan perhatian dan priorotas, sehingga pola peredaran dan penggunaan/pemakaian obat hewan tidak dapat dipantau secara baik dari aspek distribusi maupun pemakaian secara langsung oleh peternak dilapangan," jelas dia.

Apalagi, kata Agus, Indonesia sebagai salah satu negara Asean dan sekilgus anggota APEC harus mengantisipasi fenomena dan dinamika perkembangan internasional maupun regional, dengan memanfaatkan keadaan pasar yang terbuka dan kompetitif tanpa harus mengorbankan lingkungan budidaya peternakan dan kesehatan hewan. 

Kata Agus, Banten mempunyai peranan yang sangat penting dalam upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan hewan serta menunjang upaya pengembangan dan pembangunan peternakan secara nasional. Ant

 

 

BERITA TERKAIT

PDIP Dinilai Belum 100% Dukung Gugatan Sengketa Pilpres

  NERACA Jakarta-Proses sidang gugatan sengketa pemilu presiden (pilpres) 2024 yang diajukan kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Mahkamah Konstitusi (MK),…

Komisi VI: Persiapan Pertamina Hadapi Lebaran 2024 Lebih Baik

  NERACA Jakarta-Komisi VI DPR RI kompak mengapresiasi kerja keras Pertamina dalam menyiapkan pasokan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM)…

Tingkatkan Kualitas Produk, SesKemenKopUKM Dorong Koperasi Masuk PMO Kopi Nusantara

NERACA Subang - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mendorong koperasi-koperasi produsen kopi masuk ke dalam program…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

PDIP Dinilai Belum 100% Dukung Gugatan Sengketa Pilpres

  NERACA Jakarta-Proses sidang gugatan sengketa pemilu presiden (pilpres) 2024 yang diajukan kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Mahkamah Konstitusi (MK),…

Komisi VI: Persiapan Pertamina Hadapi Lebaran 2024 Lebih Baik

  NERACA Jakarta-Komisi VI DPR RI kompak mengapresiasi kerja keras Pertamina dalam menyiapkan pasokan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM)…

Tingkatkan Kualitas Produk, SesKemenKopUKM Dorong Koperasi Masuk PMO Kopi Nusantara

NERACA Subang - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mendorong koperasi-koperasi produsen kopi masuk ke dalam program…