Pendapatan KBLV Turun Jadi Rp 479,86 Miliar

NERACA

Jakarta – Tercatat pada paruh pertama tahun ini, PT First Media Tbk (KBLV) meraih pendapatan sebesar Rp479,86 miliar atau turun dibandingkan pendapatan Rp664,18 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Disebutkan, beban layanan tercatat Rp596,33 miliar turun dari Rp727,83 miliar membuat rugi bruto naik jadi Rp116,46 miliar dari rugi bruto Rp63,65 miliar tahun sebelumnya. Sementara rugi usaha naik jadi Rp752,53 miliar dari rugi usaha tahun sebelumnya Rp738,94 miliar sedangkan rugi sebelum beban pajak turun menjadi Rp780,24 miliar dari rugi sebelum beban pajak tahun sebelumnya Rp820,38 miliar salah satunya karena kenaikan bagian laba entitas asosiasi menjadi Rp170,50 miliar dari Rp94,24 miliar.

Kemudian rugi periode berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk naik jadi Rp553,36 miliar dari rugi Rp368,76 miliar hingga Juni tahun sebelumnya. Total aset per 30 Juni 2017 mencapai Rp12,64 triliun turun dari total aset hingga 31 Desember 2016 yang Rp12,77 triliun. Belum lama ini, perseroan menjaminkan anak usahanya setelah mendapatkan fasiilitas pinjaman baru. Disebutkan, perseroan telah meneken Letter of Guarantee untuk memberikan jaminan perusahaan kepada Nomura International Plc. "Jaminan tersebut atas sebagian fasilitas vendor financing PT Internux, salah satu anak usaha KBLV,”kata Shinta M Paruntu, Sekretaris Perusahaan KBLV.

Nilai jaminan perusahaan yang diberikan KBLV tersebut terbatas hingga US$ 5,01 juta. Transaksi ini tidak memberikan dampak kejadian, informasi, atau fakta material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan perusahaan. Sebagai informasi, perseroan sebelumnya juga memperoleh tambahan fasilitas kredit senilai US$ 20 juta atau setara sekitar Rp 264 miliar. Fasilitas kredit itu diterima dari Credit Suisse AG dan Bank BNP Paribas Indonesia. Amandemen perjanjian kredit ini telah ditandatangani pada 27 April lalu. Pinjaman ini sebagian digunakan untuk modal kerja dan pinjaman antar anak perusahaan.

Namun, tidak semua pinjaman digunakan untuk memenuhi modal kerja. Sebab, sebagian lagi akan digunakan untuk pembayaran biaya administrasi perjanjian kredit. Sebagian pinjaman juga akan digunakan untuk sebagai dana cadangan yang dicadangkan ke Debt Service Reserve Account (DSRA).

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…